Jump to ratings and reviews
Rate this book

Mustika Zakar Celeng

Rate this book
“Tidak bisakah kau bertahan sedikit lebih lama, Kang? Setidaknya sekali dalam hidup, aku ingin merasa dipuaskan.” Pengakuan mencengangkan Nurlela ini membuat Tobor hancur. Pernikahan berusia sebelas tahun mereka berada di tubir perpisahan oleh perkara hubungan badan. Nurlela didera ragam penyesalan, sedangkan Tobor mencoba beragam cara agar urusan ranjang ini terselesaikan. Mulai dari yang medis, hingga mistis. Termasuk mencari sosok mitos Ratu Siluman Celeng dan meminta kesaktikan dari mustika berbentuk zakar.

“Mustika Zakar Celeng sepertinya hendak melakukan rekonsiliasi antara realitas sosial dengan mitos, komik dengan tragedi, realisme dengan surealisme. Isu seksual dikembangkan menjadi isu sosial, lalu menjadi isu politik yang menggambarkan kesia-siaan tokohnya yang mencari kekuasaan tapi berakhir pada ketidakberdayaan.” JURI SAYEMBARA NOVEL DEWAN KESENIAN JAKARTA 2021

232 pages, Paperback

Published June 6, 2023

Loading interface...
Loading interface...

About the author

Adia Puja

7 books12 followers
ADIA PUJA adalah mantan seorang jurnalis yang terus menulis. Lahir di Bandung tahun 1989, dan kini menetap di Bogor.

Pada 2018, dia menerbitkan karya fiksi pertamanya, Konspirasi Hujan, yang diikuti dengan karya lainnya, Orang Gila yang Ingin Menjadi Pohon (2020), Makan Tahi (2020), Jemantik: Nama-Nama Celaka dan Kisah yang Belum Selesai (2022), dan Kisah Satu Hari yang Berakhir dengan Putusnya Alat Kelamin (2023).

Naskah Mustika Zakar Celeng (2023) dianugerahi sebagai salah satu naskah yang menarik perhatian juri pada Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2021. Tidak ada yang membuatnya keranjingan selain teh manis dingin, karya fiksi, dan The Beatles.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
15 (20%)
4 stars
38 (50%)
3 stars
19 (25%)
2 stars
3 (4%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 29 of 29 reviews
Profile Image for Rachel Yuska.
Author 9 books239 followers
August 23, 2023
I sold my soul for money❌
I sold my soul for fame ❌
I sold my soul for prolonged erection✅

Warning: novel ini untuk dewasa. Di cover belakang ada tulisan +21. Topiknya seputar urusan ranjang pasutri Nurlela dan Tobor.

Nurlela menikahi pria pujaannya, Tobor, dan mendapati kalau suaminya tidak bisa memuaskannya di ranjang. Pernikahan mereka yang sudah berusia 11 tahun terguncang karena pengakuan Nurlela tersebut.
Sebagai laki-laki, tentu saja kejujuran Nurlela melukai harga diri Tobor. Sebagai suami dia gagal membahagiakan istri di ranjang. Tobor mencari cara untuk bisa menyelesaikan persoalan yang sangat memalukan tersebut. Hingga dia berkenalan dengan Kang Kopral yang mengenalkannya pada mustika zakar celeng.

Novel ini memuat isu tentang budaya patriarki dan Nurlela adalah contoh istri yang 'mendobrak' budaya tersebut dengan mengikuti napsu dan kata hatinya. Tobor adalah simbol suami yang bernasib tragis demi membuat kejantanannya berfungsi normal.
Salah satu bukti bahwa kelamin pria adalah otak kedua.

Novel ini memadukan misteri, supranatural, mitos, dongeng dan kehidupan masyarakat desa di era orde baru. Unsur sosial politik juga diselipkan dengan apik. Sedikit mengingatkanku dengan 'Cantik Itu Luka' mungkin karena sama-sama memasukkan dark humor.

Secara keseluruhan aku cukup terhibur dengan novel ini.
Profile Image for Amaya.
570 reviews47 followers
August 31, 2024
Peringatan: Buku ini mengandung muatan dewasa, jangan memaksa baca jika belum memenuhi batas usia minimal 21 tahun.

Mustika Zakar Celeng semacam cerita absurd, tapi banyak mengandung kebenaran bagiku. Tema mencari "ilmu" atau kesaktian untuk meningkatkan kekayaan atau yah hanya supaya sakti saja banyak dipakai sebagai tema cerita horor. Tapi, soal selakangan? Wah, ini yang baru.

Nurlela sudah lama tidak merasa puas dengan performa ranjang suaminya. Setelah sebelas tahun, akhirnya dia memuntahkan keluhannya. Keinginannya untuk ngencrit sudah mencapai bibir jurang. Namun, naas, kejujurannya jelas menyakiti hati sang suami, Tobor. Harga diri Tobor jatuh. Hal-hal yang membuatnya selama sebelas tahun pernikahan merasa cukup dan baik, malah berbalik menjadi sesuatu yang sama sekali tidak bisa dia terima.

Niat Tobor memperbaiki rumah tangganya justru membawa dirinya bertemu dengan pentolan preman sekaligus pemilik Kembangan. Berawal menjadikan pelacur paling tidak diminati di Kembangan sebagai "latihan", berakhir mencari mustika zakar celeng yang konon bisa memberikan kepuasan dan keperkasaan. Tobor menerjang segala kesulitan demi menyenangkan istrinya di atas ranjang. Sungguh romantis cita-citanya, sampai terasa begitu naif.

Sepertinya semua orang setuju, karakter Tobor ini amat lugu. Niatnya sangat baik, bahkan rela mengorbankan diri sendiri demi kebahagiaan istrinya, Nurlela. Sifatnya santun dan kata mertuanya, nggak neko-neko, tapi sayang, hanya karena urusan ranjang, hidupnya jadi runyam.

Mustika Zakar Celeng menunjukkan isu sosial yang kental serta kandungan protes yang dilayangkan lewat karakter Nurlela. Pemikiran seorang istri yang "harus selalu menurut, tidak boleh menuntut" mencoba diperlihatkan bahwa pada saat itu, ada seorang istri yang mempertanyakan apakah adil jika seorang perempuan hanya sepatutnya menerima, diperlakukan layaknya sandal jepit; siap pakai dan harus selalu nyaman ketika dipakai?

Permasalahan seksual bisa merembet ke bagian-bagian yang sensitif serta menyeret akal sehat untuk menempati urutan kesekian setelah kepuasan.

"Menuntut tidak boleh. Menolak tidak boleh. Protes tidak boleh. Berontak pun bisa jadi tidak boleh. Jika dirinya tak terpuaskan, lelaki bisa mengancam akan lari dengan perempuan lain. Keegoisan macam apa? Di mana posisi seorang perempuan di dalam rumah tangga? Jika menginginkan istri yang bebas diinjak tanpa boleh melawan, sebaiknya para lelaki menikah saja dengan sandal jepit." - pg. 29


Ini bukan hanya soal rumah tangga Nurlela dan Tobor yang terkena imbas dari tidak maksimalnya performa ranjang, tetapi menyerempet ke banyak hal lain. Salah satunya mengenai bisnis prostitusi. Kembangan merupakan satu dari sekian tempat pelacuran yang dikembangkan karena dampak dari menghilangnya satu tempat sehingga penghuninya mengharuskan berpindah ke daerah lain. Hal yang membuatku geram adalah sosok si kepala daerah baru dengan kebijakan sok agamisnya memberantas bisnis ini.

Well, dibahas dari sisi agama memang tidak baik atau malah tidak bagus, tapi ini bukan soal penghakiman siapa yang menjadi pendosa dan siapa yang nantinya bakal masuk surga. Pemikiran si karakter kepala daerah yang mengharuskan "meratakan" bisnis-bisnis prostitusi agaknya tidak bisa diterima begitu saja. Daerah sebelum para penghuhinya lari ke Kembangan juga bukan sepenuhnya tanpa persetujuan warga sekitar, kan? Apalagi bisnis seperti ini biasanya memiliki daerahnya sendiri yang mana tetangga "sok alim" tidak bakal tiba-tiba muncul sambil membawa sumpah atas nama Tuhan.

Ada "komentar" di sampul belakang jika buku ini menyangkut isu politik juga. Kukira soal si karakter pejabat ini maksudnya, tapi ternyata lebih dari itu. Perjuangan Tobor untuk menyenangkan sang istri soal urusan ranjang sampai mencari mustika zakar celeng pun termasuk isu politik. Saat membaca ini, situasi politik di Indonesia sedang memanas. Pemimpin negara yang hampir lengser itu membuat ulah lagi. Banyak hal yang akhirnya menjadi bahasan di media sosial, termasuk "pegangan" apa yang dipunya oleh sang pemimpin. Somehow, langsung mengingatkanku soal buku ini, terlebih perjuangan Tobor sendiri.

Ah, hal-hal mistik seperti ini memang panjang pembahasannya. Bagi beberapa orang, hal-hal klenik di dunia modern tidak rasional sama sekali dan sudah tidak sesuai dengan perkembangan teknologi, tapi kita tidak pernah tahu dapur mereka yang tetap memercayai atau bahkan tetap mengamalkan atas dasar turun-temurun semata atau malah sebagai salah satu jalan agar tetap melanggengkan sesuatu.

Sama halnya dengan kisah rumah tangga Nurlela dan Tobor. Masalah ranjang bisa menyeret akal sehat pada hal-hal yang mustahil untuk dipercayai.

Yang usianya sudah mencukupi, harus banget baca ini!
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Happy Dwi Wardhana.
241 reviews29 followers
January 22, 2024
Tema lokalitas, diksi sastrawi, dan cerita saru adalah unsur-unsur untuk suatu novel bisa kuberi bintang 5. Mustika Zakar Celeng tentu memenuhi ketiganya.

Banyak novel lain dengan cerita berkisar selangkangan, tapi Mustika Zakar Celeng adalah salah satu yang bukan stensilan. Kelihatan benar setiap kata dipikirkan masak-masak, dialognya luwes, dan narasinya tak bertele-tele.

Bagiku, obrolan Kang Kopral dan Rosalinda adalah bagian terbaik. Membuat ngakak tak berkesudahan.
Profile Image for Panca Erlangga.
115 reviews1 follower
January 24, 2024
Semua bermula dari pengakuan Nurlela kepada Tobor yang tidak pernah merasakan kepuasan atau orgasme dalam berhubungan seks selama sebelas tahun pernikahan mereka. Yang sangat disayangkan dari novel setebal dua ratus halaman ini adalah ketika pada paruh pertama penceritaannya terlalu detail dengan sisipan latar belakang karakter yang penuh dan liat, tapi di sisi lain penuturan di paruh ketiga terasa berjalan dengan cepat.
Profile Image for KHAIR: .
65 reviews2 followers
August 22, 2024
Mustika Zakar Celeng: Sebuah ulasan berdasarkan pandangan pribadi (4/5)

Jika anda adalah salah satu penikmat novel karya Ayu Utami, Cantik Itu Luka, dan novel-novel sastra wangi lainnya, Mustika Zakar Celeng hadir sebagai pelengkap. Lokalitas, sastra, dan didominasi dengan banyaknya adegan dewasa membuat novel ini dapat bersaing dalam jajaran novel terbaik yang saya baca di tahun ini. Idenya sangat-sangat fresh, dan terkesan cukup unik. Hangatnya kisah romantis yang dibalut dengan sedikit fantasi misteri. Dimana di beberapa adegan sukses membuat pembaca bergidik ataupun merasa jijik secara bersamaan.

Diawali dengan kenyataan pahit yang harus diterima Tobor atas ketidakpuasan Nur terhadap kegiatan ranjang mereka membuat konflik yang disajikan di novel ini menjadi sedemikian rumit. Bagaimana tidak? Saya tidak habis pikir novel yang saya kira akan menghadirkan konflik seputaran rumah tangga malah menjadi salah satu novel yang membuat saya menganga. Demikian juga rasa penasaran saya atas pemilihan judul novel ini terjawab dengan absurd-nya alur yang ada. Betul, hadirnya Ratu Celeng sebagai puncak konfliknya.

Bagi saya, novel ini tidak serta merta menceritakan tentang pentingnya hubungan ranjang yang dapat menggoyahkan pernikahan. Tapi lebih banyak makna tersirat yang disampaikan penulis dalam setiap konflik yang dihadirkan. Oh, dan sebagai orang Jawa, saya cukup dibuat tertawa dengan dialog dalam Bahasa Sunda dalam novel ini, terlebih adegan saat Boreh dan Tobor bertemu :-D (silahkan dibaca sendiri~)
Profile Image for Ayu.
65 reviews2 followers
September 29, 2023
Act 3.5/5⭐

Review lengkap akan aku up di akun bookstagramku @booksfairy__
Profile Image for Aisha Karita.
50 reviews14 followers
October 13, 2023
its been a while since i really enjoy reading Indonesian Literature, and this one was an enjoyable read, not dismissing that theres a sadist murder scene in the story *violence warning*. but other than that, the story itself is super enganging and made you curious to keep reading till the end. i love the magical realism and the traditional folklore and myth that is a big element of the story. this is the reason i love reading Indonesian Lit so much.
Profile Image for fara.
275 reviews35 followers
March 23, 2024
Kehidupan pernikahan Tobor dan Nurlela berada di ambang kehancuran karena selama belasan tahun, Nurlela pandai menyembunyikan ketidakpuasannya akan permainan Tobor di atas ranjang. Tobor, suami terkasih yang begitu dicintainya, nggak bisa membuat Nurlela ngencrit sebagaimana laki-laki di Haursepuh yang dengan beringas menggauli istri-istri dan perempuan-perempuan Kembangan. Kejantanan Tobor bisa mengeras dan mengacung tegak, tapi nggak bertahan lama. Pada suatu malam selepas percintaan mereka yang sama sekali nggak nikmat, akhirnya Nurlela menyampaikan kegelisahan yang dipendamnya seorang diri pada Tobor. Setelahnya, Mustika Zakar Celeng menyajikan petualangan Tobor dalam mengatasi permasalahan tersebut demi kebahagiaan Nurlela.

Saya berpikir sangat keras (dan lama) untuk memberi nilai Mustika Zakar Celeng berdasarkan durasi membacanya yang sekali duduk tetapi begitu sulit dirampungkan karena nggak cukup page turner. Akhirnya, sekalipun nggak sempurna, saya memutuskan memberi bintang empat karena saya dapat mencatat satu hal yang (sepertinya) jarang disorot oleh pembaca lain: kritik terhadap belenggu maskulinitas. Awalnya saya juga nyaris luput menyadarinya kalau saja benar-benar terlupa pada karya sastra lain yang hampir serupa, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas garapan Eka Kurniawan yang juga membahas masalah selangkangan. Walau berbeda dalam beberapa aspek (utamanya karena Tobor dapat 'ngaceng' dan Ajo Kawir tidak), relasi Tobor dengan Nurlela dan Ajo Kawir dengan Iteung cukup mirip: pihak perempuan nggak mendapat kepuasan, dan sekalipun sudah berusaha untuk menerima keadaan tersebut mati-matian, kebutuhan seksual yang nggak terpenuhi membuat banyak intrik muncul di kemudian hari.

Saya memahami beberapa hal terasa cukup dipaksakan karena segala hal soal perempuan yang dinarasikan oleh penulis laki-laki memang nggak pernah terasa utuh tanpa cela. Namun, Adia Puja cukup jelas soal keberpihakannya di sini; terlebih adegan ketika Nurlela hendak menikah dan diberi wejangan ini-itu oleh perempuan lain untuk menjadi istri yang taat dan melayani suami bahkan tak boleh menolak permintaan suami soal urusan ranjang kecuali satu keadaan yakni ketika haid. Pertanyaan-pertanyan keheranan Nurlela merupakan satire yang mendobrak konstruksi patriarki yang masih tumbuh subur dalam masyarakat perdesaan. Bahwa dalam Mustika Zakar Celeng laki-laki gagal menjadi laki-laki apabila nggak bisa memuaskan perempuan dengan kelaminnya, juga hal yang kontradiktif dengan keputusan berani Iteung dalam mencintai Ajo Kawir—bahwa dengan jarinya saja, Ajo Kawir tak perlu bisa 'ngaceng' untuk disebut laki-laki.

Sayangnya, seratus halaman pertama benar-benar membuat bosan (saya nggak tahu kenapa, padahal dengan kalimat pembuka yang ciamik, penceritaan latar belakang yang kuat pada tiap-tiap tokoh dengan mengindahkan tiap detail babakan kehidupan, hingga diksi yang selalu tepat pada tempatnya tanpa dilebih-lebihkan, seharusnya mampu membuatnya 'menahan' pembaca sedemikian rupa). Bahkan, saya merasa Mustika Zakar Celeng baru memulai segalanya pada halaman ke-113 (saya sampai mengingat dengan baik bagian yang membuat saya berteriak, "Akhirnya seru juga ini cerita!"). Mungkin karena penempatan alur (tapi saya nggak begitu yakin karena setelah saya pikir-pikir lagi, urutan penceritaan sudah sangat runtut dan sesuai porsinya), atau juga karena Adia Puja terlalu banyak berkutat pada deskripsi daripada penulisan aksi.

Menuju penghujung novel, saya jadi lebih bisa memahami mengapa Adia Puja memilih untuk membuat kisah latar belakang tiap tokohnya dengan begitu cermat dan telaten—tentu saja agar pembaca dapat mengenali dengan baik karakter ciptaannya (dari Kang Kopral yang cukup dominan hingga Kang Rustam yang macam tempelan), bahkan sampai mengingat tiap-tiap perjalanan hidup masing-masing dari mereka sehingga kausalitas dalam Mustika Zakar Celeng selalu masuk akal, tanpa ada lubang, tanpa ada yang rancu. Selebihnya, soal lokalitas, mitos, kepercayaan, dan hal magis yang dibersamai konflik rumah tangga, perselingkuhan, pelacuran, bumbu politik, sampai penyiksaan dan pembunuhan, sudah memenuhi elemen-elemen favorit juri DKJ yang membuat Mustika Zakar Celeng memang 'DKJ-able' (entah apalah sebutan yang tepat untuk ini).
Profile Image for Sunarko KasmiRa.
220 reviews3 followers
June 24, 2023
Mustika Zakar Celeng karya Adia Puja merupakan novel yang bercerita tentang peliknya kisah Tobor dalam memperjuangkan kejantanannya berfungsi dengan prima demi sebuah hubungan intim yang diidami Nurlela. Pada suatu malam, istrinya tersebut mengeluhkan betapa buruknya kualitas hubungan intim mereka berdua yang sudah mereka jalani selama 11 tahun usia pernikahan. Keluhan istrinya tersebut rupanya begitu menampar harga diri Tobor sebagai seorang suami dan utamanya sebagai seorang pria. Tempat pelacuran pun disambanginya demi melatih kejantanannya kembali berfungsi sebagaimana seharusnya. Melalui perantara Kang Kopral sang preman tempat pelacuran, Tobor mendapatkan informasi tentang kemungkinan ia bisa mengembalikan kelaminnya yang payah tersebut menjadi perkasa seperti yang diingini istrinya. Namun naas, usahanya diartikan lain oleh istrinya. Sehingga tragedi demi tragedi terus saling berkelindan menimpa sepasang suami istri tersebut.

Bagi pembaca seperti saya yang lahir dan tumbuh di pedesaan, cerita Tobor & Nurlela yang terkesan tabu dan diluar nalar menjadi sangat begitu "relate" dan dekat. Dimana dikampung tempat saya tumbuh, kemalangan yang di alami tokoh Tobor sungguh sangat mungkin akan diselesaikan dengan jalur yang mungkin untuk beberapa orang dianggap kurang logis. Melibatkan orang pintar, bersemadi atau melakukan tirakat demi tercapainya suatu hajat dianggap hal yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat di pedesaan dimana saya tumbuh. Hanya saja hal tersebut pastinya tidak dilakukan secara terang-terangan.

Menurut saya, penulis cukup lihai dengan memilih dan mengembangkan isu keluarga yang kompleks dipadu padankan dengan hal magis. Dimana ada beberapa unsur yang tidak logis menjadi mungkin karena melibatkan hal-hal magis. Bahasa yang digunakan juga sangat mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk menangkap makna dari apa yang disampaikan oleh penulis.


Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book249 followers
September 20, 2023
Tobor dibuat terhenyak mendengar pengakuan istrinya, Nurlela. Istrinya mempersoalkan kemampuan Tobor yang tidak bisa bertahan lama saat bercinta. Nurlela yang sudah mengidamkan surga dari berhubungan badan dengan kekasihnya itu, memendam ketidakpuasan selama lebih dari 10 tahun pernikahan mereka.

Akibat pengakuan Nurlela, harga diri Tobor terkoyak. Dia berusaha mencari jalan keluar untuk bisa memuaskan istri yang dicintainya. Termasuk menyewa pelacur yang paling tidak diminati untuk latihan. Tapi usahanya sia-sia. Sampai dia mendengar tentang Mustika Zakar Celeng.

Novel ini mengingatkan saya pada novel Seperti Dendam Rindu Pun Harus Dibalas Tuntas. Keduanya mengangkat persoalan dimana urusan kelamin menjadi hal yang penting bagi seorang laki-laki. Bahkan dalam novel ini disebutkan bahwa bagi banyak orang bagian kelamin itu adalah otak kedua. Tobor sangat marah karena pengakuan istrinya, tapi tidak tahu kepada siapa kemarahannya ditujukan. Tentu tidak untuk Nurlela, wanita yang dicintainya. Karenanya Tobor mencari jalan keluar sendiri.

Bahasa lugas dalam novel ini membuat kisah Tobor dan Nurlela menarik untuk diikuti. Berhubung novel ini diberi label 21+ maka dibutuhkan kedewasaan berpikir dan mencerna makna dari novel ini.
Profile Image for Tamira Bella.
127 reviews
January 16, 2024
Buku ini memuat unsur dewasa yang cukup eksplisit diceritakan. Meski begitu, saya suka cara penulis mengemas makna yang hendak disampaikan, dalam hal ini perihal edukasi sex yang mungkin dianggap tabu oleh sebagian masyarakat komunal.

Berlatarkan desa tertinggal tahun 70/80an, cukup banyak diceritakan keadaan ekonomi dan akses pendidikan yang kurang. Kepercayaan adat dan keyakinan akan Tuhan masih banyak dipegang orang-orang, namun bisnis pelacuran dan pergaulan bebas tetap menjamur di kalangan masyarakat sekitar.

Secara garis besar blurb awal Mustika Zakar Celeng menceritakan seorang istri yang mengadu kepada suaminya bahwa dia tidak pernah merasakan "keindahan" saat berhubungan badan selama belasan tahun menikah. Tanpa melakukan spoiler saya sangat menyangkan keputusan kedua belah pihak, baik sang suami maupun sang istri. Lagi-lagi kurangnya komunikasi dan keterbukaan menjadi penghancur terbaik bagi keutuhan rumah tangga yang sedang merenggang.

Buku ini cukup membuka mata bagi beberapa orang yang beranggapan manusia hipokrit banyak di perkotaan, nyatanya di pedesaan pun keberadaan manusia hipokrit tidak akan menghilang. Bacalah buku ini dengan sudut pandang edukasi, dengan begitu akan banyak makna tersirat yang bisa pembaca dapati.
Profile Image for kik.
126 reviews1 follower
January 1, 2024
Bener kata orang2, buku ini sinting dengan ending brutal super ngeri (dan gak ketebak) yang bikin dada sakit saking takutnya. Berasa kayak liat adegan azab neraka. Bener2 kaget endingnya ke arah sana. Dari segi tempo plotnya udah tepat, plus ada background detil untuk setiap karakternya. Semuanya udah lumayan mendalam dan menarik.

Kalau dipikir2, emang sih, keseluruhan cerita ini memang horor. Tapi entah kenapa aku malah ketawa di beberapa bagian, karena, ya, emang ide utama ceritanya tuh SINTING ABIS GA ABIS PIKIR. Ini Adia Puja kok kepikiran sih bikin cerita kayak gini wkwkwk😭😭😭 Masalahnya bener2 kompleks, sampe cuma bisa geleng2 kepala liat tingkah orang2 ini (somehow aku yakin, orang2 di kehidupan nyata juga ada yg bertindak seperti mereka2 ini). Aku juga ngebayangin, kalo aja si Tobor milih pergi ke dokter dan terapi, pasti endingnya gak gini WKWKWKWK *canda 🤣

Asli, Mustika Zakar Celeng ini aku beli awalnya karena iseng aja lagi promo di Gramed. Turns out nggak nyesel sama sekali, tapi tetep aja: "mamah aku TAKUT BANGET abis baca ini" 😭🥲 super recommended!
Profile Image for Nike Andaru.
1,508 reviews102 followers
July 5, 2023
54 - 2023

Beli buku ini pas ke Surabaya. Di deretan buku baru rilis di Togamas.
Pas baca bagian belakang, kayaknya menarik dengan cerita 21+ sesuai info di belakang bukunya.
Cerita tentang Tobar yang punya masalah dengan alat kelaminnya. Sebenarnya gak masalah amat ya, tapi setelah Nurlela yang bilang dan sudah 11 tahun itu dipendamnya. Sejak ini Tobar pusing nyari cara. Sampai harus ke Kembangan dan ketemu Kang Kopral.

Perjalanan Tobar ini mengangkat topik maskulinitas yang tabu dibicarakan. Bahkan Nurlela harus bicara setelah 11 tahun. Mungkin gak banyak yang berani bicara seperti Nurlela. Belum lagi pertemuan dengan Rosalinda, kanuragannya Kang Kopral hingga pencarian mustika celeng, cerita yang menyenangkan dan asyik banget dibaca. Saya malah gak sempat tidur di pesawat sampe selesai baca.

Walaupun ini bukan karya pertama Adia Puja, ini yang pertama saya membaca bukunya. Mungkin akan baca lagi karya yang lain.
Profile Image for Mawa.
165 reviews2 followers
September 27, 2023
Urusan selangkangan membuat manusia jadi gila.
Mungkin kalimat inilah yg bisa aku katakan setelah selesai membaca buku ini.
Tobor sangat shock mendengar pernyataan istrinya selama sebelas tahun merasa tidak terpuaskan di atas ranjang.
Dg niat latihan, Tobor berkunjung scr rutin di Kembangan, area pelacuran. Di sana bertemu dg Rosalinda, pelacur yg biasa2 saja malah terkesan sudah kadaluarsa.
Tidak juga berhasil.
Dengan saran dari Kang Kopral, Tobor ke hutan utk mendapat Mustika Zakar Celeng.
Namun apakah dia berhasil memiliki kejantanannya itu utk dipuaskan kepada Nurlaela?
Sungguh kisah yg tragis akibat dari urusan ranjang yg tidak terselesaikan dg baik.
Nurlaela tidak salah mengungkapkan kekecewaannya toh dia juga sudah cukup bersabar.
Banyak adegan persetubuhan di buku ini. 21++
Dari sini kita belajar, urusan kepuasan ranjang itu memang penting, tapi kita juga perlu kewarasan untuk meemukan solusinya.
Profile Image for Astala.
88 reviews
September 5, 2024
Mustika Zakar Celeng
by Adia Puja

⭐4,8
Range usia 21+
Buku yang mengangkat isu seksualitas, isu sosial, patriarki, mistis dan supranaturan yang juga menyinggung beberapa penyelewengan di era² Soeharto.

Padu padan dari bahasan² tersebut terjalin apik dan seru yang membuat ceritanya sangat mengalir untuk dibaca dan dinikmati alurnya. Cukup vulgar namun penggunaan kalimat dan diksinya yang rapi menjadikan buku ini sangat enjoy dihabiskan sekali duduk.

Buatku sendiri, penokohan Nurlela dan Tobor sebagai pasangan suami istri juga digambarkan dengan sangat baik dan sangat plottwist dari penggambaran karakternya di awal. Disinggung pula dengan baik mengenai gambaran istri² yang demi mematuhi perintah suami hingga mengorbankan diri sendiri sampai menjadi pihak yang dirugikan dalam rumah tangga mereka. Dan karakter Nurlela menjadi gebrakan untuk mendobrak hal² yang demikian itu.

Buku yang bagus, dan cukup membuatku tercengang.
Profile Image for Hyuri.
57 reviews4 followers
September 10, 2024
Meskipun buku ini tidak terlalu tebal, tapi membacanya menguras banyak sekali energi. Tipikal karya sastra yang ceritanya berat dan rada absurd.
Kekacauan dalam cerita ini dimulai dari satu hal, yaitu kelaminnya Tobor yang payah dalam bercinta. Jika kebanyakan orang bersekutu dengan makhluk ghaib demi mendapat kekayaan, tapi tidak dengan tokoh utama yang ini. Dia bersekutu dengan makhluk ghaib supaya bisa tahan lama di ranjang. 🙂

Membaca buku ini kudu narik napas panjang dulu sebelum lanjut ke halaman lain. Sambil mikir keras, ini di halaman depan bakalan ada kejadian aneh apa lagi? Dan ternyata, ada banyak sekali pemirsa (menghela napas). Part Rosalinda dan Kopral sukses bikin aku jijik dan bergidik ngeri, mendekati ending semakin banyak hal brutal dan puncaknya ada di ending cerita yang begitu asfatwglrpywg!! Kacau!!

Kayaknya ini jadi salah satu buku paling disturbing yang pernah ku baca dan ngga mau reread lagi. Takut banget aaa!! 😭
Profile Image for tata.
84 reviews3 followers
January 8, 2024
Aku baca buku ini karena judulnya yang menarik. Pokoknya yang lokalitas begini biasanya aku pasti suka dan aku jarang baca buku terjemahan malah. Pembuka bukuku tahun kemarin adalah Bilangan Fu, and it was epic. Novel yang aku baca ini ternyata merupakan naskah yang menarik perhatian juri, so I set some expectations. Tapi novel ini malah hampir bikin aku kena slump di awal tahun. Aku agak bosan bacanya, jadi sering aku tinggal. Ketika udah setengah buku, barulah aku sadar aku nggak suka buku ini gimana pun aku mau memperjuangkannya. Padahal isinya menarik, tentang seseorang yang berusaha untuk mengatasi masalah “nggak bisa tahan lama” di ranjangnya. Aku bisa nebak isi buku ini makanya buru-buru aku selesaikan. Premisnya pendek, plotnya ketebak, dan aku nggak suka aja karena terlalu mudah.
Profile Image for Satvika.
488 reviews41 followers
September 9, 2023
4,3 stars

Cerita yang mengusung tema ranjang, mitos dan legenda dengan ending yang sangat realistis.

Kalimat pembuka udah bombastis, cerita ini juga mengungkapkan bahawa sejatinya perempuan juga punya birahi dan ingin dipuaskan tapi perempuan seolah2 tidak punya dan tidak boleh bersuara masalah kepuasan birahi tanpa mendapat sebutan jalang.

Penyelesaian masalah ranjang yang dipilih pemeran utama juga menjadi pengingat pilu betapa faktor pendidikan masih merupakan masalah utama..seandainya semua masyarakat mendapat pendidikan dan penyuluhan yang merata, daripada bersemedi mencari siluman lebih baik ke dokter obgyn.

Overall buku ini sangat enjoy untuk dibaca, backstory tiap karakter juga cukup seru dan saya cukup puas dengan endingnya.
Profile Image for Rahman.
80 reviews14 followers
November 12, 2023
Aku lumayan dibuat bosan pada 100 halaman pertama (alias separuh bukunya!) 100 halaman pertama ini alurnya maju lantas kebanyakan mundur untuk menceritakan latar belakang beberapa tokoh. Nah, porsi backstory-nya ini lumayan banyak dibanding cerita di masa sekarangnya. Waktu narasi backstory dimulai aku langsung mendesah: here we go again!!!

Tapi perjuangan 100 halaman pertama itu terbayarkan ketika fokus cerita mulai berpindah ke judul novelnya: mustika zakar celeng!!! Bagian ini seruuu sekali dan buat aku nggak bisa berhenti baca. Aku suka bagaimana jalinan ceritanya, konflik yang datang setelahnya hingga resolusi pada tokoh-tokohnya. Pokoknya cerita setelah 100 halaman itu BOOM!!

Ini buku kedua dari penulis yang kubaca dan memenuhi ekspektasiku!!
Profile Image for Tirta Ati.
54 reviews
May 31, 2024
🅡🅔🅥🅘🅔🅦 ​ 🅑🅤🅚🅤

𝙈𝙪𝙨𝙩𝙞𝙠𝙖 𝙕𝙖𝙠𝙖�� 𝘾𝙚𝙡𝙚𝙣𝙜
- by Adia Puja

📖 : 232 pages
🔖 : Fiksi sastra
🤳🏻 : Gramedia Digital
⭐ : 5/5

⚠️ 𝙃𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝘽𝙚𝙧𝙪𝙢𝙪𝙧 𝟮𝟭+ ⚠️

"𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒍𝒂𝒎𝒂, 𝑲𝒂𝒏𝒈? 𝑺𝒆𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑, 𝒂𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒑𝒖𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏."

Pernikahan Tobor dan Nurlela yang sudah 11 tahun terguncang karena pernyataan bahwa selama ini Nurlela tidak pernah merasa dipuaskan saat di ranjang. Sebagai pria Tobor merasa terluka harga dirinya. Ia pun mencari segala cara untuk menyelesaikan persoalan ini. Sampai - sampai bersekutu dengan Ratu Siluman Celeng pun ia lakoni. Lantas apakah akhirnya Nurlela merasa terpuaskan oleh Tobor?

Sedari awal tertarik untuk membaca buku ini karena dari blurb nya yang ⚠️. Iya, karena biasanya urusan ranjang merupakan pembahasan yang dianggap tabu. Tapi menurutku dibuku dikemas dengan sangat apik. Dengan bumbu - bumbu unsur tradisi, mitos, dan mistis. Isu yang diangkat dibuku ini pun menarik yaitu tentang patriarki, sosial, budaya, perselingkuhan, serta pentingnya komunikasi dalam rumah tangga. Bahwa komunikasi adalah koentji 🗝 Aku suka semua muanya yang ada di buku ini termasuk adegan sensornya 🤭

Setelah membaca buku ini aku jadi teringat dengan bukunya Eka Kurniawan yang berjudul "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas".
Profile Image for Kezia Nadira.
51 reviews1 follower
March 24, 2024
Wah, wah!

Tepuk tangan sama penulisnya kok bisa sih sampai mikir sejauh ini? Gak heran buku ini menarik perhatian juri sayembara novel dewan kesenian Jakarta tahun 2021.

Cerita di sini kompleks, tentunya. Kita dibuat begitu simpati dengan karakternya, lalu dibuat "terjatuh" karena merasa miris dengan nasib akhir dari karakter tersebut. Tapi kalau ditelaah lebih lanjut, setiap karakter di sini mendapatkan "akibat" dari perbuatan yang mereka lakukan. Bisa dibilang, orang-orang di Haursepuh ini polos-polos tapi nakal. Pilihan yang mereka ambil dalam hidup itu tidak seperti mencerminkan penduduk desa pada umumnya yang dekat dengan kata 'tentram' dan jauh dari kata 'nakal'. Tapi, di sini ada pelacuran di mana-mana. Seks di mana-mana, seperti hewan. Bahkan, ilmu hitam - berbagai macam ilmu kanuragan.

Katakan saja karakter Rosalinda, si Lilis Komariah. Kita seperti menyingkap tirai kehidupan Lilis Komariah sebelum menjadi Rosalinda. Hidupnya memprihatinkan, lalu kemudian dengan nasib Rosalinda di akhir cerita, kita lebih miris lagi. Tapi, Rosalinda bergumam penuh penyesalan saat teringat kata-kata mendiang ibunya, di saat ia tengah menjalani momen yang paling menakutkan dalam hidupnya: "Ia pun kemudian teringat pesan ibuna untuk menjalani hidup sepatutnya. Tanpa melacurkan diri." (hlm. 189)

Lalu, Nurlela. Dilahirkan dari orang yang terpandang di desa itu. Cantik, baik hati, polos. Tapi apa yang dilakukannya di balik punggung suaminya? Entah kenapa saya suka dengan ending Nurlela di buku ini.

Kang Kopral, ya biarkan saja dia dengan ilmu celengnya dan seluruh "ketakutan" yang ia sebarkan ke penduduk desa terhadap dirinya. Di sini memang kita tidak diperlihatkan akibat kejahatan Kang Kopral, tapi sepertinya desa "Haursepuh" memiliki magisnya sendiri untuk memberikan akibat di setiap perbuatan penduduknya.

Dan yang terpenting, Tobor! Menurut saya, karakter ini paling kasihan. Paling apes. Apalagi endingnya. Benar-benar menohok hati dengan 1 kalimat: "Ingat. Setelah mati, anjeun harus mengabdi pada kawula. Menjadi bagian dari kaum siluman celeng sampai akhir zaman." (hlm terakhir). Menurut saya, itu adalah akibat yang harus Tobor terima karena bisa dengan entengnya menerima ilmu kanuragan gaib seperti itu. Dengan karakter Tobor, kita bisa mengerti bagaimana dampak pendidikan bagi seseorang. Tobor hanya lulusan SMP, dan bukan mengecilkan, tetapi akalnya tidak sampai jauh. Semua pilihan yang diambilnya adalah bukti dangkalnya pemikirannya. Berlatih dengan pelacur, sampai "menjual" jiwanya hanya demi kemaluan.

Saya suka cerita ini. Seperti klaim penulis:

"Urusan selangkangan bisa menjadi momok nomor satu bagi keutuhan setiap perkawinan. Tidak sedikit perkawinan yang porak poranda akibat urusan kelamin. Entah karena urusan ranjang yang tidak hangat atau perselewengan. Beda di antara paha ini bisa menjadi berkah sekaligus musibah yang mengerikan." (hlm. 131)

Klaim tersebut seperti mewakili keseluruhan cerita ini.

Selain cerita yang unik dengan tiap karakter yang diberikan perjalanan hidup yang sangat di luar nalar, saya juga suka penamaan-penamaan tiap bab di buku ini. Seperti, "Sebaiknya Para Lelaki Menikah Saja dengan Sandal Jepit", "Orang-orang Bercinta Seperti Hewan", "Seperti Halimun yang Disapu Sinar Mentari", dan seterusnya. Judul yang sangat mewakili tiap cerita di bab tersebut tanpa memberikan spoiler akan apa yang terjadi, tapi dibuat seunik itu.

Mungkin yang saya kurang sukai adalah betapa pada beberapa bagian halaman bisa terlalu panjang, terlalu deskriptif. Saya jadi harus melompati beberapa bagian karena merasa banyak kalimat atau penggambaran yang diulang-ulang. Contohnya, seperti ketika Tobor berusaha untuk menemukan goa Ratu Siluman Celeng, atau ketika Tobor berusaha memasuki Leuweung Hejo. Atau ketika Tobor berusaha memasuki inti pikirannya.

Diksi di buku ini juga indah-indah. Pemilihan katanya sangat puitis, dan sangat menggugah hati. Membuat saya belajar juga akan beberapa diksi yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Seperti contohnya, "Rosalinda kini bukan lagi setangkai mawar dalam jambangan, ia kini lebih mirip rumput kering yang habis dilalap kemarau. (hlm. 76)

Overall, saya sangat menyukai keunikan cerita di buku ini. Walau premisnya terdengar lucu, membuat orang bergidik dan mempertanyakan cerita apa itu, tapi pasti yang baca akan puas. Seperti tertarik begitu dalam di cerita ini. Dan hikmahnya adalah, setiap perbuatan dan pilihan yang kita ambil akan berbalik ke diri kita sendiri. Contohlah Tobor! Di sini juga digambarkan manusia pada umumnya: yang mudah dikendalikan oleh seks, hawa nafsu, dan keserakahan. Buku ini adalah sebuah sindiran yang halus, ngena, dekat dengan realita, dengan cara yang lucu dan di luar nalar.

Beberapa kutipan yang saya suka:

"Perempuan yang sudah usang kerap dianggap tak ubahnya seonggok rongsok yang tak lagi berharga....ada sejuta pamali bagi seorang perempuan." (hlm. 29)

"Di mana posisi seorang perempuan di dalam rumah tangga? Jika menginginkan istri yang bebas diinjakk tanpa boleh melawan, sebaiknya para lelaki menikah saja dengan sandal jepit." (hlm 30)

"Mengapa perempuan harus sedemikian rupa menjaga keperawanannya, sementara lelaki boleh mengobral keperjakaannya?" (hlm. 25)

"Apakah kemaluan lelaki terbuat dari baja sehingga tidak mudah dihancurkan seperti halnya porselen? Mengapa juga setitik darah pada malam pertama menjadi demikian rumit dan penting?" (hlm. 24)
Profile Image for Dedul Faithful.
Author 7 books23 followers
April 4, 2024
Sebuah novel yang ceritanya antimainstream dan akan membuat pembaca kagum karena setiap halamannya page-turning banget. Novel ini membawa pesan bahwa setiap kerakusan akan berakibat fatal ke individu yang memegang nilai itu, terlebih ketika seorang individu mencari jalan pintas ketika dihadapkan pada masalah besar. Satu-satunya cara mungkin harus tetap berkepala dingin saat masalah besar menerpa serta tetap waras meskipun kenyataannya dalam kondisi tertekan/terpukul.
Profile Image for Arutala.
342 reviews1 follower
August 9, 2024
Akhirnya jatuh korban yang mati sia-sia demi sebuah kenikmatan semu. Kemalangan yang menimpa mereka bukan karena kehendak sendiri melainkan terimbas oleh keinginan seksual dan demi mencari kepuasan sejati di atas ranjang. Seru banget saat melihat perjuangan Tobor yang harus bernegosiasi dengan siluman celeng demi mendapatkan mustikanya. Tak pernah mengira akan berakhir seperti ini ceritanya, tragis.

Latar pedesaan yang tertutup hutan lebat dan terisolir makin membuat kisah ini sangat hidup di tengah mitos yang muncul beriringan dengan kesulitan Tobor yang ingin menyembuhkan kejantanannya. Cerita ini memang tentang ketidakpuasan yang blak-blakan tapi tidak vulgar. Seakan menegaskan bahwa tak hanya masalah selangkangan semata namun juga harga diri yang harus diperjuangkan Tobor di depan Nurlela istrinya.

Saya suka dengan karakter Kang Kopral yang lihai memberi jalan keluar terbaik bagi Tobor.
Profile Image for Poppy.
53 reviews3 followers
August 3, 2023
Novel ini S-E-R-U!!! walaupun ceritanya agak vulgar, yakni tentang kisah Tobor yang menderita karena tidak bisa memuaskan istrinya, tapi menarik untuk dibaca.

Penggabungan antara konflik rumah tangga, permasalahan sosial, dan hal-hal magis berbaur jadi satu dalam novel ini, yang menariknya sangat 'klop'. Diksinya sederhana, dan tentu page turner sekali.
2 reviews
August 30, 2024
Best. Endingnya pas, karakternya bikin pembaca simpati.
Dan yang paling best dari buku ini adalah banyak banget isu yang disampaikan secara tersirat. Jadi saya sewaktu baca kadang kala berhenti buat merenungi makna-maknanya.
Profile Image for Aang Noviyana.
105 reviews1 follower
January 28, 2024
hihi cwok bisa insecure gitu yaaa.. keren bukunya bisa sih ini digarap jadi film seperti bukunya Eka Kurniawan.. penuh dengan kearifan lokal juga hihi
Profile Image for midnight.
22 reviews
May 7, 2024
Asyik bacanya. Dahsyat lah.

🟥memuat adegan seks eksplisit
Profile Image for Damar.
21 reviews8 followers
September 26, 2024
Not a fan of the story. But the writing style is impressive
Displaying 1 - 29 of 29 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.