Jump to ratings and reviews
Rate this book

Pre Wedding Rush

Rate this book
“Lo … nggak rela gue nikah dengan Dewo?” Aku memberanikan diri untuk menembaknya.
“Apa masih penting, Nin? Gue rasa enggak, udah nggak penting.” Lanang sama sekali tidak menatapku.
“Penting, Nyet. Penting buat gue.” Suaraku terdengar parau, “Lo nggak rela gue menikah?”
“Sudahlah, Nin. Lupakan. Gue ngaco aja tadi,”
“Lanang. Please jawab. Lo nggak rela?” Suaraku melirih.
“Nggak!” Ia menatap manik mataku,”Puas lo?”

Life goes on. Tapi terkadang ada kenangan-kenangan indah yang membuat seseorang enggan melangkah menuju masa depan. Itulah yang terjadi dengan Menina. Hubungannya dengan Lanang, sang mantan pacar, begitu membekas di hatinya, bahkan sampai ia dilamar oleh pria lain yang lebih mencintainya.

Ketidakmampuannya melupakan masa lalu membuat Menina secara impulsif memutuskan melakukan perjalanan terakhir bersama Lanang ke Yogyakarta. Siapa yang bisa meramalkan apa yang akan terjadi? Saat Menina dan Lanang berada di Yogyakarta, terjadilah gempa bumi 5.9 SR yang memakan banyak korban.

Menina menyaksikan begitu banyak hal yang membuatnya kembali berpikir tentang hubungannya bersama Lanang dan juga calon suaminya. Apakah yang terjadi pada mereka berdua?

204 pages, Paperback

First published January 6, 2014

Loading interface...
Loading interface...

About the author

Okke Sepatumerah

13 books47 followers
Okke 'Sepatumerah', perempuan yang (berusaha selalu) pro perempuan, seorang pengajar yang terus belajar, penggemar sneakers, passionate blogger, leisure time face painter and crafter. Suka ngaku-ngaku beauty blogger, padahal kesukaan dandannya musiman. :)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
5 (7%)
4 stars
27 (39%)
3 stars
28 (40%)
2 stars
9 (13%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 28 of 28 reviews
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book249 followers
July 10, 2016
Pre Wedding Rush bercerita tentang seorang wanita berusia 28 tahun bernama Nina. Di hari ulang tahunnya, dia tiba-tiba dilamar oleh kekasihnya, Dewo, yang baru dipacarinya selama 10 bulan. Nina terkejut, tapi tidak bisa menolak. Padahal jauh di dalam hatinya dia masih menyimpan rasa untuk Lanang, mantan kekasihnya yang entah ada di mana saat ini. Setelah menerima lamaran Dewo, Nina lantas mengirimkan email kepada Lanang. Email berbalas, dan singkat cerita Lanang mengajak Nina ketemuan di kereta yang akan membawa mereka ke arah timur Bandung. Lanang akan ke Jogja, sementara Nina akan ke Surabaya mengurus pernikahannya.

Di kereta, Nina dan Lanang bisa dikatakan melepas rindu. Hingga tiba di Jogja, secara impulsif Nina mengikuti ajakan Lanang untuk mampir di kota itu. Nina sendiri tidak memahami mengapa dia mau diajak ke Jogja, mungkin karena dia masih mengharapkan cinta Lanang. Nina pun harus berbohong pada Dewo yang sudah menantinya di Surabaya. Di Jogja, Nina berkenalan dengan Sigit dan Ayako, sepasang suami istri seniman yang juga mengurus usaha pemuda di Jogja Selatan. Kebetulan Ayako sedang terlibat proyek dengan Lanang. Tanpa diduga, Nina harus tinggal lebih lama karena ada gempa yang melanda Jogja. Nina tidak sampai hati meninggalkan banyak korban di sekitarnya (atau tidak bisa meninggalkan Lanang?).

Kata orang, kalau mau menikah biasanya ada aja hal-hal yang bikin senewen, malah terkadang menghalangi pernikahan itu. Kehadiran Lanang menjadi goro-goro dalam pernikahan Nina. Nina sampai bertanya-tanya apa filosofi dari sebuah pernikahan. Pelegalan status? Atau hanya another stage of life? Saya jadi teringat kembali dengan sebuah blog asuhan mbak Okke, Lajang dan Menikah, yang juga sempat dibukukan. Pre Wedding Rush ini sepertinya melengkapi buku Lajang dan Menikah itu.

Lantas bagaimana nasib Nina? Ah.. nggak mungkin saya ceritakan lah… Yang pasti ada twist menarik di pertengahan buku ini yang membuat saya tadinya berpikir “udahlah Nina sama si A saja…” menjadi “Ih… Si B jauh lebih baik deh“. Yang pasti apapun pilihan Nina pada akhirnya dia yakin bahwa masa depannya akan baik-baik saja.
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,055 reviews272 followers
February 26, 2016
review: http://kubikelromance.blogspot.com/20...

Pada ulang tahun yang ke-28 Menina dilamar oleh pacarnya, Dewo, hubungan mereka masih terbilang baru, Menina dikenalkan dengan Dewo oleh keluarganya dan hubungan mereka baru menginjak 10 bulan. Dewo lelaki yang sangat perhatian, sangat mencintai Menina, dia tidak sampai hati menolak dan akhirnya tanpa bisa berpikir panjang menyetujui lamaran tersebut. Yang membuat galau adalah apakah Menina siap untuk menikah? Dia juga tidak bisa melepaskan bayangan mantan pacarnya, Lanang, di mana hubungan mereka berakhir tanpa kata perpisahan. Lanang orang yang bebas, selalu tanpa rencana, bertahun-tahun menjalin hubungan dengannya Menina sudah sangat nyaman, sampai ketika Dewo memilih jalan hidup yang tidak bisa Menina terima, Lanang tidak pernah berpikir lebih jauh untuk hubungan mereka.

Menina butuh mencurahkan hatinya, akan kegalauanya dan dia pun mengirim email kepada Lanang akan rencana hidupnya, walau lama tidak saling berkomunikasi hubungan mereka masih baik. Lanang membalas dan mengajak Menina bertemu di kereta, Lanang yang akan ke Jogja sedangkan Menina akan pulang ke Surabaya untuk mengurus pernikahan. Ketika Lanang mengajak Menina untuk turun serta di Jogja, tanpa berpikir panjang Menina menyetujuinya, di dalam hatinya Lanang masih memiliki posisi penting dan dia kangen melakukan perjalanan bersama dengannya, perjalanan tanpa rencana, dia pun berbohong pada Dewo kalau terpaksa harus di Jogja beberapa hari.

Beberapa hari tersebut menjadi tak tentu, karena ketika mereka di Jogja terjadi gempa yang cukup menghancurkan kota Jogja, Menina merasa harus ikut membantu para korban dan ketika itulah dia mengetahui rahasia Lanang yang berhubungan dengan Sigit-Ayako, pasangan suami istri yang menjadi teman sekaligus partner bisnis Lanang.

Masa lalu adalah masa lalu, sesekali melihat mungkin perlu, tapi tidak perlu mencoba untuk mengulang lagi apa yang pernah terjadi.
Karena waktu terus berjalan, membangun banyak cerita, mengubah seseorang, mengubah keadaan. Tidak akan mungkin ketika kita mencoba untuk mengulang semuanya akan menjadi sama seperti dulu.

Kata orang, kalau mau menikah itu godaannya banyak banget, namanya goro-goro. Jadi, harus berhati-hati bagi calon pengantin, menjaga tingkah laku, perbuatan dan perkataan, sama seperti orang hamil. Itulah cobaan yang dialami oleh Menina, keraguan akan lamaran yang diterimanya, membuat dia mengarungi masa lalu, apakah masa depannya nanti bukan pilihan yang salah, kembali kepada Lanang atau Dewo yang sangat mencintainya. Di buku ini juga, Okke ingin menyuguhkan sebuah cerita tentang filosofi pernikahan, kenapa sih orang harus menikah? Dan menginggatkan kita kembali akan tragedi gempa yang melanda Jogja pada tahun 2006 silam.

Buku ini beralur flashback dengan sudut pandang orang pertama yang diperankan oleh Menina, diawali ketika Menina bertemu kembali dengan Lanang di Bandung. Saya suka dengan alur flashback, membuat saya penasaran dengan jalannya cerita, membaca dengan sabar adegan-adegan yang akan membawa saya kebagian prolog tadi. Dengan bahasa yang nyantai tapi ngena, Okke berhasil menyuguhkan cerita tentang lika-liku dunia orang yang galau akan pernikahan. Pengalamannya menjadi relawan juga dia adaptasikan ke dalam cerita, menghidupkan suasana gempa dan menyadarkan Menina akan siapa sebenarnya yang pantas menjadi suaminya kelak lewat kejadian yang dialaminya sewaktu menjadi relawan.

Kekurangannya adalah penulis tidak menampilkan sosok Dewo lebih banyak, hehehehe, kebetulan dia karakter favorit saya di buku ini jadi pengen porsinya lebih banyak. Yah, fokus utamanya memang bukan hubungan Menina-Dewo tetapi Menina-Lanang, jadi maklum kalau berbau masa lalu melihat goro-goro yang menimpa Menina adalah Lanang. Covernya suka, saya tidak terlalu memperhatikan typo dan adanya daftar isi sebenarnya nggak terlalu penting, daftar isi penting kalau buku tersebut kumpulan cerpen, karena nggak mungkin dong kita baca novel dengan membaca acak? Jadi daftar isi cukup menggangu. Tapi bagaimana pun, Pre Wedding Rush adalah novel terbagus karya Okke 'Sepatumerah' yang pernah saya baca.

Buku ini saya rekomendasikan bagi yang sedang galau menerima lamaran dari pacarnya :D

3 sayap untuk goro-goro.
Profile Image for Tessa Intanya.
Author 4 books22 followers
January 24, 2014
Begitu tahu Mba Okke Sepatumerah merilis buku terbaru, saya bergegas ke toko buku untuk mencari buku Pre-Wedding Rush. Sempat panik pas muter-muter Gramedia Bintaro Plaza dan ngga menemukan cover dengan ilustrasi menarik berdominasi warna merah ini. Finally I got it and can’t wait to devour it right away.

Kenapa saya antusias banget mencari buku ini? Pertama, karena lagi butuh inspirasi dan boost untuk kembali mulai menulis lagi setelah sekian lama absen menulis fiksi. So, hopefully by reading her work will spark something in me to start pursuing my own writing again this time around. Kedua, I don’t know why, but I’m always drawn to Okke Sepatumerah’s writings. Loved her previous books that I’ve had the pleasure of reading: Indonesian Idle, Heart Block and Istoria Da Paz. Selalu merasa kalo novel-novel Mba Okke itu ditulis dengan cara yang sederhana, bahasa yang ngga ribet, tapi mengena.

Pre-Wedding Rush is not an exception to that formula.

Bermula dari pertemuan tokoh utama, Menina dengan mantan pacarnya, bernama Lanang, suatu sore di Bandung, membawa kita ke perjalanan kisah mereka sekitar 7 tahun sebelumnya. And unravel the story how their story seems to never finish (jadi keinget lagunya Fink yang judulnya ‘Nothing is Ever Finished’ –yang cocok menggambarkan back and forth-nya percintaan Lanang dan Nina). Salah satu lagu on repeat yang menemani saya ‘menghabiskan’ Pre-Wedding Rush pagi ini, selain ‘Storm’-nya Jose Gonzales.

Membaca perjalanan karakter Nina, somehow I feel like I relate to her a lot. Not in a sense that we share the same romantic love story, with an-ex that keeps trying to pull her back. Because I don’t… Thankfully, or sadly, for that matter. Tapi dalam konteks berada di usia yang sama dan masih berkutat dengan ‘the not knowing of stuff in life’. Kondisi dimana masih secara konstan berusaha mencari tahu apa yang ia ingin lakukan dalam kehidupannya. Kondisi dimana Nina masih berusaha mengerti dirinya sendiri dan apa yang sebenarnya ia inginkan untuk dirinya sendiri, untuk bisa mengambil keputusan di tahap kehidupannya kini sebagai seorang dewasa.

Adulthood is a bitch. I guess, that’s what I’m really trying to say.

Pada akhirnya, Nina harus mengandalkan kekuatan dirinya sendiri untuk mengambil keputusan pada saat ia dihadapkan dengan persimpangan, antara kembali ke Dewo, tunangannya yang adalah the safest bet, atau Lanang, si mantan pacar, the one she actually truly loves but can’t truly have. Either way, there will be consequences on both ends. Pesan ini yang saya berhasil ambil dari novel baru Mba Okke, bahwa pada akhirnya ngga terlalu penting pilihan mana yang kita ambil (in this case, which guy Nina ends up choosing), selama kita bisa stands up sama keputusan kita itu. Take full account on each and every decision that we make in life. To own it, no matter what.

Secara penceritaan, saya menyukai bagaimana plot cinta dan self-discovery karakter utama ini dibalut dalam kejadian nyata Gempa Yogyakarta beberapa tahun silam sehingga efeknya terasa lebih nyata dan ada urgensi disana yang membuat sosok Nina bisa belajar mengerti dirinya sendiri. What kind of person she really is. What type of person she’s made of.

Satu hal yang mengganggu adalah soal daftar isi di depan novel (sepertinya ada reviewer lain yang sudah komentar hal yang sama). Yeah, that’s pretty annoying.

Other than that, safe to say that I love this one as well, Mba Okke –if you ever read this so called review :)

Kalo sebelumnya saya selalu jatuh cinta sama tokoh-tokoh pria di buku Mba Okke, kali ini saya lebih bersimpati dan ‘jatuh hati’ sama karakter Menina. Girl power, ey?

Sudah selesai me-review, kalo gitu sekarang sepertinya saat saya untuk mencari sosok pria yang layaknya barang elektronik beli di black market dan datang tanpa garansi itu.

Hey, for me, as long as the ‘crucial parts’ works, I think I can live with that :P
Profile Image for Just_denok.
366 reviews6 followers
February 10, 2014
" Iya. Pada akhirnya, setelah sekian lama menikah, gue ngerasa bahwa pernikahan itu cuma just another stage of life. Ada kesulitan sendiri di setiap stage of life, kalau di tahap2 hidup sebelumnya kita bisa survived, kenapa yang ini nggak?"    

Tadaaaa....saya suka sekali dengan novel mbk Okke ini. Kalimatnya lincah, bikin saya sering ketawa sendiri pas baca :).  

Prewedding rush menceritakan mengenai kegalauan yang dialami Menina sebelum pernikahannya. Saat ulang tahun Menina yang ke 28, Dewo melamarnya. Menina mengiyakan lamaran Dewo itu, sayang di lubuk hatinya, gadis itu meragukan keputusan yang ia buat. Keraguan itu muncul karena di hati gadis itu masih terukir nama Lanang, mantan pacarnya. Dan juga godaan terbesarnya. Hubungan Menina dan Lanang berlangsung sejak mereka kuliah, hingga pada akhirnya mereka berdua putus karena Lanang ingin mengejar passion-nya. Saat itu pula mereka hanya berhubungan lewat telpon, sms maupun email, hingga pada akhirnya frekuensi nya semakin menurun. Dan setelah beberapa lama, datanglah Dewo dalam kehidupan Menina. Seorang cowok yang dewasa, perhatian, dan selalu terencana. Sesaat sebelum acara lamaran resmi Dewo, Menina memutuskan untuk melakukan suatu perjalanan dengan Lanang. Dalam perjalanan itu banyak hal yang terjadi, hingga pada akhirnya Menina terjebak dalam peristiwa gempa di Yogyakarta. Gadis itu memutuskan untuk tinggal beberapa saat disana dan menjadi sukarelawan serta menunda acara lamaran Dewo. Keputusan yang sangat disayangkan oleh Dewo maupun ibu Menina. Dan dari keputusan itu pula, semua keraguan maupun kebimbangan hati Menina terjawab pula. Keraguan mengenai lamaran Dewo, bahkan bagaimana perasaannya yang sebenarnya pada Lanang, Banyak hal yang Menina alami disana, dan pada akhirnya ia bisa mendapatkan jawaban atas semua kebimbangan yang ia alami, terutama tentang pernikahan. Well, endingnya sangat mengejutkan dan tidak ketebak!:)  

Novel ini nggak ngebosenin. Suka sekali dengan cover nya yang meriah dan ngegambarin isi bukunya banget. Lebih suka lagi dengan isi ceritanya. Tema yang diangkat juga keren buatku. Kebimbangan sebelum pernikahan. Pasti banyak ya yang harus dipikirin, tapi kalau hubungannya dengan mantan yang masih baik sama kita dan kesannya masih ramah banget sama kita, apalagi kita juga masih ada feeling sama dia, itu complicated banget rasanya. Mbk Okke keren keren sekali dalam menulis novel ini. Celetukan2 Lanang dan Menina, sering bikin saya ketawa kecil sampai terbahak.    

" Tujuan hidup buat apa? Kenapa nggak ikut arus saja mau kemana?"  
" Ikan aja kalau masih hidup punya tujuan berenang kemana, cuma ikan mati yang kebawa arus"  

Dan cara mbk Okke nunjukin sayang nya Dewo ke Menina ini lho yang bikin saya melting. Gimana Dewo sudah banyak sekali menawarkan perhatian ke Menina, tapi gadis itu malah menolak. Haaa....suka kesal sama Menina pas dia nolak perhatian Dewo itu. Berbagai kejutan mbk Okke hadirkan di novel ini, terutama kejadian di Jogja yang bikin Menina sadar apa yang benar2 ia inginkan di hidupnya. Obrolan2 anatara Menina dan Lanang juga sarat akan kejadian di hidup kita dan pastinya tentang pernikahan.  

Novel ini buat saya realistis dan tidak menjual mimpi serta nggak berlebihan. Semua pas dan okey. Tulisannya lincah, dengan cerita yang bikin saya nggak mau stop baca dan ending yang sweet banget dan pastinya nggak ketebak. Kereeen pokoknya,,:D
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews84 followers
August 6, 2015
”A great marriage is not when ‘the perfect couple’ comes together. It is when an imperfect couple learns to enjoy their differences."

Ini bukan pertama kalinya aku membaca karya penulis, tapi dari beberapa novel yang kubaca sebelumnya, aku lebih menyukai novel ini, lebih berasa “feel”nya, walau katanya ini naskah lama yang coba ditulis ulang oleh penulis.

Ini tentang kisah Menina yang menjalin hubungan dengan Dewo selama 10 bulan. Dan tidak ada sedikit pun keraguan Dewo dengan hubungan pacaran mereka yang singkat, Dewo pun melamar Menina. Menina awalnya bingung dengan lamaran Dewo yang terkesan cepat, tapi entah kenapa Menina malah mengiyakan lamaran Dewo. Akhirnya, disusunlah rencana lamaran keluarga secara resmi beberapa minggu kemudian.

Menerima lamaran Dewo bukanlah membuat Menina menjadi wanita paling bahagia sedunia, karena akan menjadi istri pria yang dicintainya, malah membuat dia makin ragu dengan perasaannya. Apalagi jauh di lubuk hatinya, kenangannya akan Lanang, mantan kekasihnya masih terus bermain-main di sudut hatinya.

Hingga secara impulsif, Menina yang sudah lama tidak berjumpa dengan Lanang, malah merencanakan perjalanan bersama sebelum proses lamaran Menina. Awalnya Menina dan Lanang, hanya akan bertemu di kereta menuju Surabaya dan Lanang akan turun di Jogja, sedangkan Menina melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Tapi ditengah jalan, Menina malah ikut turun di Jogja, dan semuanya makin berantakan. Ditambah dengan kejadian gempa jogja, mulai membuka mata, hati dan pikiran Menina tentang pilihan hidupnya, tentang siapa pria yang harus dicintainya, tentang semuanya. Beberapa hari di Jogja, membuka semua tabir kenangan diantara Lanang dan Menina, siapakah yang akan dipilihnya Dewo atau Lanang?

”Hidup itu pilihan. Setiap pilihan itu akan selalu diikuti oleh risiko. Ini adalah risiko yang harus aku hadapi karena pilihan-pilihanku sebelumnya. Dan aku selalu bisa memilih lagi, untuk memperbaiki kesalahan akibat pilihan sebelumnya, atau bisa juga memperkeruh kondisi.”

Dibuka dengan prolog, pertemuan kembali Lanang dan Menina yang semacam reuni diantara keduanya, kemudian dengan menggunakan alur flashback tentang semua keraguan yang menghinggapi Menina tentang pasangan hidupnya, hingga akhir kita disuguhkan dengan ending yang sejak awal sudah kutebak.

Dengan gaya menulis yang mengalir lancar, penulis membuatku sebagai pembaca larut akan cerita ini. Larut bersama keraguan dan kebimbangan Menina yang akan menikah, dan aku bisa merasakan rasanya. Tema yang sederhana bisa dituliskan dengan lancar dan novel ini cukup ringan, cocok buat seseorang yang masih ragu akan pilihannya, terutama yang masih bermain-main dengan kenangan akan cinta masa lalu.

”Masa lalu adalah masa lalu, sesekali melihat mungkin perlu, tapi tidak perlu mencoba untuk mengulang lagi apa yang pernah terjadi.”

”Karena waktu terus berjalan, membangun banyak cerita, mengubah seseorang, mengubah keadaan. Tidak akan mungkin ketika kita mencoba untuk mengulang semuanya akan menjadi sama seperti dulu.”
Profile Image for Herlina P Dewi.
Author 9 books31 followers
January 8, 2014
Duh, novel ini keren beuneur!
Berkisah tentang seorang perempuan bernama Menina yang galau to the max ketika akan menikah. Apa sebab? Tiba-tiba sang mantan, Lanang, si chaos seeker yang berjiwa bebas itu, menghubunginya ketika dia akan dilamar seminggu lagi. Si Lanang mengajak Menina untuk jalan-jalan dulu ke Jogja, perjalanan terakhir mereka sebelum Menina melepas masa lajangnya dan si perempuan keras kepala ini pun nekat turun di Jogja bersama Lanang. Cari penyakit!

Ah, siapa sangka ketika mereka di Jogja, terjadi gempa yang begitu dasyatnya sehingga semua akses ke luar nggak ada yang beroperasi. Lalu, si Lanang juga tiba-tiba minta maaf karena dulu udah ninggalin Menina gitu aja. Hih! Dasar bad boy! Terus, apa kabar Dewo, tunangan Menina, di Surabaya yang nungguin Menina untuk acara lamarannya itu? Kasihan bener.

Ah, novel ini benar-benar memotret peristiwa gempa 2006 dengan sangat menyentuh. Aku yang kebetulan (eh salah, ditakdirkan) berada di Jogja pada saat gempa itu, jadi ingat kembali, betapa mencekamnya Jogja waktu itu. Dan Mbak Okke menuliskannya dengan sangat detail. Jadi, novel ini tidak melulu soal cinta, tapi juga dibalut peristiwa bencana gempa Jogja yang ditulis dengan apik. No wonder sih ya soalnya Mbak Okke ini ternyata waktu itu jadi relawan gempa Jogja. Pantes.

Aku suka karakter Lanang, si bad boy itu. Suka juga dengan Dewo, si good boy yang sabar dan pengertian ngadepin Menina yang cuek dan keras kepala. Bingung deh kalau suruh milih dua lakik itu. HA! Dialog antara Lanang dan Menina itu renyah banget. Lucu. Ceplas-ceplos dan penuh dengan satir. Mereka juga punya panggilan sayang masing-masing. Duh, panggilan sayang? Lanang memanggil Menina dengan sebutan Femme Metale, dan Menima manggil Lanang dengan Chaos Seeker. KLOP banget mereka berdua. Sama-sama gila.

Keren Mbak Okke.
Dan suatu kehormatan bisa mengedit novel Mbak Okke ini menjadi buku ke-30 yang aku edit di Stiletto Book.... :)
Profile Image for Abdul Azis.
127 reviews13 followers
February 15, 2014
Bener-bener RUSH alias cepet !!! Langsung aja lah, yang gue gak suka dari novel ini adalah idea cerita yang klise, alur yang maju mundur mundur lalu jatoh eh salah maj lagi, karekter yang kurang kuat dan paling gue gak suka adalah mengada-ada(kan-in)nya*. Selesai baca novel ini gue kaya minum jamu sari rapet plus madu yang manis diawal ngecap trus pait pas diteguk dan manis lagi pas udah ketelen tu semuanya *sumpah gue belum pernah nyoba itu kata temen gue yang cewek aja*. Kenapa awal gue bilang madu karena soalnya gue nikmatin banget alur atau gaya bahasa si penulis cuman trus gue gak suka sama kejadian selanjutnya yang gunung meletus. Gosh can you have another accident like pecah ketuban atau gigi nenek lo copot ? Ditambah perselingkuhan atau penghianatan lanang. Zzzz bgt menurut gue. Menina ini sama kaya lanang yang seorang petualang atau memang sudah menentukan kedewasaan dalam hidup dengan memilih kepentingan orang lain pas gunung meletus diatas kepentingan pribadi? *ka, bunuh kucing itu -DRAMA-*, harusnya bisa jadi jamu buyung upi kalo 'mengada-adanya itu ditiadakan. Pendeskripsian tokoh yang kurang. Gue suka bagian endingnya yang walaupun diusianya yang sudah tua si tokoh utama ini sadar bahwa hidupnya dalah bersama sang suami dan anaknya bukan dengan mantan yang menurut gue sampah bandung. Kaya gue aja menilai buku ini, JADI buku ini buat gue bisa ada, bisa dibaca, trus disimpen atau bisa dibuang, bisa dijadiin koleksi, atau bisa dijadiin kertas gorengan tar kalo nyokap lo bikin bakwan. Ya terserah si. *kabur*
Profile Image for Ega.
63 reviews1 follower
February 25, 2014
Ini buku Okke 'sepatumerah' yang pertama kali saya baca. Say arasa saya jatuh hati. Dengan bahasa tulisannya tentu saja, masa sama Okke :)

Kaya judulnya, Pra Wedding Rush, isinya juga seputar nikah-nikahan. Ceritanya nih, Menina, tokoh utama di novel ini diajak menikah oleh kekasihnya, Dewo. Walau berkata iya, namun sejatinya hati Menina masih diliputi kebimbangan apakah ia benar-benar mau menikah dengan Dewo. Sebabnya, masih ada sekelumit kisah di masa lalu yang belum usai. Lanang. Mantan kekasihnya.

Menina mengambil langkah nekat, saat memutuskan turun di Yogya bersama Lanang dalam perjalanannya menuju ke Surabaya. Padahal, sebenarnya Menina akan mengikuti acara lamarannya. Sinting! Dan parahnya saat berada di Yogya, terjadi musibah gempa besar yang membuat Menina pun memilih untuk tinggal lebih lama di Yogya untuk membantu korban gempa. Dewo tentu saja gusar.

Selama berada di Yogya, Menina menikmati kebersamaannya dengan Lanang. Bahkan kegoyahan menghampirinya kala memikirkan hubungannya dengan Dewo. Namun, percakapan yang ia curi dengar antara Lanang dan Ayako membuatnya terhenyak.

Lalu, siapa yang dipilih Menina akhirnya?

Aaaaaaaaaaakk.. saya geregetan baca ini. Sumpah gemes sama Menina ini. Tema novel ini udah umum sih, tapi kalo cara berceritanya asyik kayak Okke begini ya ngga bosenlah. Jalan ceritanya rapih, detail. Ini perlu banget ni dibaca pasangan-pasangan yang mau menikah. Hahahahha....

Tapi saya kurang suka aja sih dengan adegan merokok yang keseringan nongol. Hmm.. tapi ini selera pribadi saya saja kok. Overall, novel ini asyik :)

Profile Image for Launa.
221 reviews49 followers
July 3, 2014
Rating: 4/5

Ceritanya bagus dan memberikan pelajaran pada kita tentang makna hidup dan pentingnya menjaga hubungan juga perasaan orang-orang terdekat kita. Mengajarkan kita untuk tidak egois dalam beberapa hal dan mencoba memandang beberapa hal dari sisi lain. Cerita yang disampaikan mengingatkan kita kembali pada bencana gempa bumi yang terjadi hampir 8 tahun yang lalu di Yogyakarta. Saking penasarannya, membuatku kembali browsing berita gempa tersebut. Engga cuma itu, tersirat beberapa pesan dalam kisah Menina, Lanang, dan Dewo.

Walaupun buku ini merupakan naskah yang terabaikan tujuh tahun lamanya, tetapi karena ditulis ulang oleh penulisnya alhasil menjadi semakin menarik dibaca. Malah menurutku lebih bagus diterbitkan tahun kemarin dibandingkan tahun 2006 lalu pasca gempa bumi tersebut terjadi. Kenapa? Karena ceritanya membawa kita ke memori masa lalu dan mengajak kita untuk turut merasakan juga membayangkan bagaimana kalau kita ada di posisi Menina. Ini kali pertama aku membaca karyanya Okke 'Sepatu Merah' dan engga mengecewakan. :D

Review lengkap: http://coretanlauna.wordpress.com/201... ^^
Profile Image for Renata Jingga.
4 reviews2 followers
January 27, 2014
bukunya mbak sepatumerah yang gue baca setelah lajang dan nikah :)
kereeeen banget, sukses bikin rusuh hati gue dan pertanyaan tentang "buat apa sih kita nikah" masih menggantung di pikiran gue sampai sekarang, setelah dua hari selesai baca bukunya.
good job mbak sepatumerah
dan okke sepatumerah punya buku yang terbit di stiletto book yang berlogo high heels merah kok menurut gue matching sekali ya?
Profile Image for Pattrycia.
351 reviews
March 27, 2015
Lanang itu spt racun, bikin Nina galau sama hubungannya dgn Dewo, ngerusak pernikahan Sigit-Ayako & sampe halaman2 terakhir pun masi mencoba menggugah hati Nina. Untung Nina uda melek & sadar mana orang yg bs diharapin, mana yg ga. Moral story nya yah hargailah orang2 yang sayang padamu & don't take them for granted.
Profile Image for Devi Permata's.
10 reviews
January 11, 2014
banyak life value nya, tutur berkatanya juga apa yaa istilah tepatnya mmmm... ya pokonya ringan <3
Profile Image for Dwi Wulan.
82 reviews4 followers
March 7, 2014
"Gue memutuskan untuk mengatakan 'ya', karena gue yakin , gue akan baik2 saja bersamanya. Sesederhana itu. Tidak butuh alasan filosofis."
Profile Image for Tikah Kumala.
Author 6 books4 followers
January 27, 2014
Baca cerita ini tiga kali--mulai dari naskah mentah sampai jadi buku gini--tapi tetep nggak bosen. Makanya kukasih 5 bintang aaah :))
Profile Image for Rahma.
133 reviews8 followers
May 30, 2017
suka sama Lanang dan Menina dicerita ini.., begitu juga dengan Dewo.., buku Okke pertama yg aku baca dan sukaaa... :-)
Profile Image for Sayekti Ardiyani.
127 reviews3 followers
May 11, 2016
Kalau dalam bahasa Jawa, goro-goro. Dalam masyarakat Jawa, sering ditemui goro-goro sebelum pernikahan. Ujian hati, sudah mantapkah hati untuk menikah? memilih pasangan yang akan dinikahinya?
Seperti yang terjadi pada Nina. 10 bulan berpacaran dengan Dewo, ia memutuskan untuk menerima ajakan Dewo untuk menikah. Sebenarnya, ada sisa-sisa kenangan bersama Lanang, mantannya, di dalam hati. Ketika Lanang mengajaknya untuk melakukan perjalanan bersama [terakhir] sebelum Nina menikah, ia mau saja. Lanang seperti magnet . Ia mau saja menerima tawaran Lanang di dalam kereta. Di Yogya, goro-goro itu terjadi. Namun di situlah Nina kemudian menemukan 'apa yang ia cari', ketetapan hati.

Ringan, mengalir, dan dalem. Saya suka. Ada kutipan-kutipan yang jleb, salah satunya ini:



"Orang-orang yg menyusun rencana adalah orang2 yg kurang percaya diri terhadap kemampuan survivalnya. Orang- orang yg selalu khawatir. Sedangkan lo, Lanang Andreadi Kusumo adalah mahluk yg memiliki jiwa survival super, jadi nggak perlu rencana. Apa yg terjadi, terjadilah."(hal. 86-87)

Tidak sepenuhnya setuju dengan kutipan itu, tapi nyatanya filosofi tokoh Lanang seperti menjadi pembenaran atas apa yang sering paknda Janitra lakukan bersama kami. Terutama dalam perjalanan2 yg kami lakukan. Mendadak yg seru, begitu ya.
Profile Image for Delviy Jacob.
164 reviews16 followers
June 20, 2014
Setelah novel-novel dari Ilana Tan yang sudah saya baca, sekarang novel Pre Wedding Rush dari Okke Sepatumerah yang menempati deretan list novel 'bikin susah move on'-untuk saya pribadi :)
Buat saya ada kesan tersendiri saat membaca novel ini....bagaikan melihat kisah hidup saya sendiri. :)

I love all about this novel. Cover yang oke, kisah yang menarik, gaya bahasa yang ringan, serta penggambaran masing-masing tokoh, membuat saya begitu menikmati dan mendalami novel ini. Saya suka semua karakter masing-masing tokoh yg begitu kuat..especially Lanang. Saya suka berandai-andai untuk bertemu dengan sosok seorang Lanang. Saya juga suka dengan moment-moment 'gila' saat Menina bersama dengan Lanang. Hoho :D
Saya memanggil mereka dengan sebutan Sweet Rock n' Roll Couple !!!
Pokoke..Great job deh buat Mbak Okke. One Thousand Thumbs.

Novel ini recommended banget pokoknya..khususnya saya persembahkan untuk orang-orang yang masih bergelut dengan kisah masa lalunya. :)
Profile Image for Eva.
Author 23 books118 followers
April 4, 2014
Saya pertama kali berkenalan dengan tulisan Mbak Okke saat dia masih mengisi kolom di salah koran besar di Jawa Barat. Sejak itu saya jatuh cinta pada tulisannya yang cerdas namun penuh humor. Baru kali ini saya membaca novelnya. Saya suka dengan pembangunan karakter tokohnya. Meskipun tidak punya tokoh favorit. Kebetulan saya sebelumnya menonton film "Hari Untuk Amanda" yang cerita dan karakternya mirip dengan novel ini. Jadi kebayang tokoh-tokohnya diperankan oleh para pemain di film itu.
Mbak Okke membuat kisah di novel ini sangat membumi.
Dan sedikit curhat, seperti Menina, saya pun akan memilih si *** (sensor spoiler). Ya, seperti kata Lanang, hidup bebas menyenangkan kalau tidak berimbas pada hidup orang lain.
Part paling saya suka adalah alasan untuk menikah. Mungkin memang tidak selalu butuh alasan filosofis.
Profile Image for Esti Sulistyawan.
67 reviews10 followers
Read
December 12, 2014
Hidup tidak melulu tentang cinta

Yup. Itu kesimpulan akhir saya setelah membaca novel Pre Wedding Rush ini. Menina yang terombang-ambing dengan perasaannya, apakah ia akan menikah dengan Dewo yang jelas-jelas mencintainya atau memilih bersama Lanang, mantan pacar yang masih memiliki sekerat hatinya?
Selama bertahun-tahun Menina masih mengingat sosok Lanang. Lelaki ajaib yang hadir dalam hidupnya, yang tiba-tiba meninggalkannya begitu saja untuk mencari jalan hidupnya. Ya, jalan hidupnya, dimana tidak melibatkan Menina di situ. Sakit hati? Jelas. Sedih? Jangan ditanya deh. Menina membangun kembali puing-puing hatinya dengan susah payah. Perkenalannya dengan Dewo, membantunya melihat sisi cinta yang lain. Cinta yang penuh komitmen.

Selengkapnya baca disini

http://bukusulistyawan.blogspot.com/2...
Profile Image for Zelie.
Author 2 books13 followers
May 8, 2014
Saya punya ekspetasi tinggi untuk buku ini sehingga sedikit kecewa saat membaca, "Yah, begini aja?"
Saya gak merasakan 'keterikatan' dengan tokoh di cerita. Saya juga merasa alur cerita lambat dan membosankan. Saya gak ikut ngerasain dilema Nina. Saya gak pengen Nina balik sama Lanang. Saya gak pengen Nina nikah sama Dewo. Jadi pas twist dan ending, saya gak berasa apa-apa. Gak lega, gak kecewa. Flat aja buat saya.
Terus font di buku ini jadi berubah-ubah saat mulai ke bagian terakhir. Mungkin cuma salah pas di saya.
Meski demikian, buku ini bagus untuk dibaca oleh kamu yang masih gagal move-on dan merasa butuh closure. Saya juga gak ragu sih buat baca buku penulis yang lainnya. Mungkin cuma ini yang gak cocok sama saya.
Profile Image for Nisrina.
48 reviews15 followers
June 1, 2014
Selain jalan cerita di dalam novel ini, ada dua hal lagi yang saya suka: Cover dan Menina.

Cover?
Desainnya bagus. Nggak bosen-bosen tiap liat cover novel ini. Iya, nggak tau kenapa suka aja. Eh, suka banget malah sama desain cover buku ini.

Menina?
Menurutku nama “Menina” itu ditulis sama diucapin itu sama aja. Sama-sama cantik. Simple, “Menina” tapi terdengar menarik.

Setting novel ini kebanyakan di ambil di Jogja tahun 2004 – pas gempa itu. Sedikit banyak novel juga ngebahas gimana suka-dukanya jadi relawan. Dan itu salah satu sisi menariknya, menurut saya.

Dari novel ini, saya belajar banyak, terutama tentang “Pilihan.” Dalam hidup, kita akan terus dan selalu dihadapkan pada pilihan. Selalu ada konsekuensi atas pilihan kita itu.
Profile Image for Qiserra.
42 reviews1 follower
August 18, 2014
Hore lagi ,lagi dan lagi aku bikin review . cus ye ke reviewku

paling tjakep dari nih buku .
1.lagi cerita sebelum menikah jarang di ambil oleh penulis di luar sana
2. Baca nih buku berasa aku di posisi beberapa tokoh . ngena banget cin di hatiku .
3. alurnya santai ,hmm lagi, lagi dan lagi ada kata santai . mungkin efect bc buku pertama mknya ke sini2 santai terus.
4.Penambahan cerita saat gempa terjadi bikin bulu kuduk berdiri , nggak bisa bayanngin perasaan hati soal cinta si calon pengantin dan nyawa orang2 yg tergeletak tak bernyawa begitu saja.
5.Aku suka karakter tokoh lanang.


yang jelek dari nih buku
1.Terlalu tipis nih buku

cuman bisa bilang jeleknya sigitu aja .

maaf kalau nggak suka sama reviewku ya, saya hanya berpendapat apa adanya saja.
Profile Image for Inge.
149 reviews4 followers
August 6, 2016
Lanang atau Dewo??

Hmmm... untuk teman berpetualang mungkin akan memilih Lanang, tapi untuk teman hidup... saya pilih Dewo. ;)

Ketika sudah memasuki usia yang (kata orang) cukup untuk memasuki jenjang baru dalam hidup yang namanya pernikahan, mendapatkan lamaran dari seseorang yang memenuhi kriteria pada umumnya (baik, mapan, siap menikah *yo namae melamar berartikan menunjukkan siap nikah) semua orang yang melihat akan mengatakan "bodoh" kalau menolaknya. Tapi apa orang-orang tau apa yang ada di hati? *tsah*

Cinta memang nggak mengenal logika! Hahaha... seperti yang dilakukan oleh Menina.

review lengkap menyusul di : http://bacaaninge.blogspot.com/
Profile Image for Mellisa Assa.
144 reviews9 followers
February 5, 2016
Do not ever taking someone just for granted. Bingung juga harus menilai bagaimana karakter seorang Menina. Tapi satu yang pasti, sebaiknya terbiasa dengan sesuatu yang sudah terencana dengan baik sebelumnya. Bersikap spontan tanpa pikir panjang pasti sedikit atau banyak akan menimbulkan penyesalan yang datangnya selalu paling belakangan. Review lengkap menyusul.
Profile Image for Dewi sartika.
54 reviews16 followers
March 25, 2014
Pas baca dari awal sih mikirnya ini cerita kayak flat gimana gitu. Tapi langsung berasa klimaks pas Nina nguping pengakuan Ayako klo dia hamil anaknya Lanang. Sayangnya karakter Dewo kurang banyak diceritain. Ceritanya mostly kayak pengen nostalgia aja sama mantan yang hidupnya 'suka suka gue'.
Profile Image for Rosalina Susanti.
15 reviews1 follower
July 3, 2014
Cara berceritanya ringan, enak buat dibaca sbg hiburan, dan suka sama endingnya. Emm, benci banget sama tokoh Lanang. Ih, cowok amit-amit menurut saya.
July 21, 2014
Lesson taken from this Novel:

Bahwa pernikahan bukan masalah jodoh nggak jodoh. Segala sesuatu harus diusahain, berdua tentunya.
Displaying 1 - 28 of 28 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.