Buku kelima untuk #AgathaChristieReadathon. Alhamdulilah masih sempat menyelesaikan buku ini setelah ketiduran mulu :D
Berjumpa lagi dengan H184 - 2019
Buku kelima untuk #AgathaChristieReadathon. Alhamdulilah masih sempat menyelesaikan buku ini setelah ketiduran mulu :D
Berjumpa lagi dengan Hercule Poirot dan saya senang sekali kalo Poirot udah ngomongin soal sel-sel kelabu dalam kepala. Dia benar-benar detektif. Untuk kasus ini padahal dia udah pensiun, tapi ternyata masih juga tergelitik dengan kasus ini. Seperti slogannya ya kan, tak ada yang tak diketahui Poirot.
Alurnya agak lambat, saya rada heran di awal kenapa ini bukan POV dari Poirot langsung, tapi lanjut aja baca. Pembunuhan Mr. Ackyord ini terkesan sederhana, tapi yang justru membingungkan itu karena banyaknya orang yang berada pada saat pembunuhan tersebut, dan diketahui semuanya seperti punya rahasia dan motif yang bisa dicurigai. Seperti biasa juga, pelan-pelan Poirot mengungkap dengan gaya khasnya yang tahu segalanya, tapi memang itu kenyataannya.
Yang paling penting adalah saya takjub sama endingnya, gak nyangka banget. Poirot memang luar biasa....more
Buku keempat #AgathaChristieReadathon kali ini bikin penasaran dari awal sampe akhir, kengerian juga tercipta dengan sendirinya nih.
Tentang 183 - 2019
Buku keempat #AgathaChristieReadathon kali ini bikin penasaran dari awal sampe akhir, kengerian juga tercipta dengan sendirinya nih.
Tentang 10 orang yang menjadi tamu di Pulau Indian. Orang-orang tersebut sebenarnya gak tau dengan jelas siapa yang mengundang. Berkumpul lah di sebuah rumah lalu ceritanya bergulir begitu saja, satu orang mati, lalu orang kedua mati, begitu seterusnya. Mengerikan. Serunya lagi dalam buku ini tak ada Miss Marple ataupun Hercule Poirot, jadi semua orang jadi detektifnya. Belum lagi ditambah dengan nyanyiaan anak-anak itu, benar-benar mencekam. ...more
Buku ketiga untuk #AgathaChristieReadathon Kali ini buku yang sebenarnya sudah diangkat menjadi film. Tentu saya belum nonton filmnya, maka d182 - 2019
Buku ketiga untuk #AgathaChristieReadathon Kali ini buku yang sebenarnya sudah diangkat menjadi film. Tentu saya belum nonton filmnya, maka dari itu saya memilih baca judul ini. Ternyata memang ceritanya menarik, saya membayangkan Poirot dan para penumpang Orient Express itu dengan balutan pakaian ala bangsawan zaman dulu.
Tentang pembunuhan salah satu penumpang di kereta Orient Express. Bisa dibilang ini pembunuhannya cerdik sekali, sayangnya si pembunuh tidak menyadari sebelumnya bakal ada detektif Poirot dalam kereta tersebut. Poirot dengan keren menguak kasus ini dengan runut, persis seperti cerita Detektif Conan yang saya baca. Alibi dan motif tersangka semuanya membingungkan sehingga saya sendiri gak bisa menebak siapa yang mungkin menjadi tersangka utama. ...more
Buku kedua Agatha Christie yang saya baca untuk #AgathaChristieReadathon Kali ini saya gak mau milih kumpulan cerpen lagi, lebih seru kalo ka181 - 2019
Buku kedua Agatha Christie yang saya baca untuk #AgathaChristieReadathon Kali ini saya gak mau milih kumpulan cerpen lagi, lebih seru kalo kasusnya lebih dalam. Kali ini tentang keluarga konglomerat Leonides.
Kakek Sophia, Aristide Leonides yang sudah sepuh sebenarnya meninggal karena diracun. Otomatis semua perhatian menuju ke keluarganya, anak-anak dan cucunya yang tinggal satu atap. Yang dianggap punya motif paling mungkin adalah sang istri muda, Brenda yang ternyata tidak disukai di rumah itu, apalagi Brenda jatuh cinta sama guru cucu Aristide. Lalu setelah diusut terjadi percobaan pembunuhan dan pembunuhan kedua, siapa si pembunuh?
Saya rada kesal baca di awal buku ini karena terasa lambat sekali alurnya. Semua diceritakan dari sisi Charles, tunangan Sophia yang merupakan anak polisi yang bertanggung jawab dalam investigasi pembunuhan Aristide. Baru sekitar di 3/4 halaman buku terasa buru-buru diceritakan. Saya gak bisa menebak siapa pembunuhnya karena semua info terasa sedikit sekali di awal, lalu alibi mereka juga gak jelas dan polisi kayaknya gak punya tersangka dari awal, lambat gitu. Walau begitu ceritanya lumayan lah, tapi gak begitu bikin penasaran sih :D...more
Ini buku pertama Agatha Christie yang saya baca. Awalnya memang pengen mulai baca buku-bukunya AC, tapi gak jadi terus, pas ada #Agathachrist180 - 2019
Ini buku pertama Agatha Christie yang saya baca. Awalnya memang pengen mulai baca buku-bukunya AC, tapi gak jadi terus, pas ada #Agathachristiereadathon ya sekalian deh ikutan. Sengaja milihnya yang kumpulan cerpen dulu, biar lebih gampang ngikutin cara berceritanya.
Untuk awal lumayan suka sama cerpen-cerpen dalam buku ini, walau kasusnya gak terlalu dalam dibahas dan dua cerita di akhir buku ini justru gak diceritakan ada Miss Marple-nya malah, tapi tetap saja enak dibaca. Saya berkenalan dengan Miss Marple dalam buku ini, pas saya cek memang seri cerita Miss Marple ini banyak sekali. Saya merasakan sedikit kengerian dalam cerita Boneka Sang Penjahit, keinget boneka Annabelle gitu :D
Cerita favoritku yaitu Lelucon yang Aneh dan Boneka Sang Penjahit.
Saya pikir mungkin lebih enak kalo kasusnya lebih dalam, untuk selanjutnya akan baca yang berupa novel. ...more
Walau sudah pernah nonton filmnya (yang memang bagus) saya tetap bisa menikmati buku ini dengan keseruan dan ketegangan yang sama.
Seorang Ga133 - 2019
Walau sudah pernah nonton filmnya (yang memang bagus) saya tetap bisa menikmati buku ini dengan keseruan dan ketegangan yang sama.
Seorang Gambir pastilah Fahri Albar dan Talyda adalah Marsha Timothy. Jelas itu agak susah dihilangkan dari pikiran saya ketika memutuskan untuk membaca buku ini, ya karena itu tadi saya udah keburu tau jalan ceritanya.
Isu kekerasan pada anak adalah isu utama dalam buku ini, tapi dikemas dengan menarik dan jelas sepertinya akan sulit ditebak bagi yang belum pernah nonton filmnya.
Ah, ini ceritanya memang bagus gak salah dibuat film sama Joko Anwar....more
Sebenernya punya buku ini udah lama dan tertimbunlah dia hingga tahun ini akhirnya kesampean dibaca karena semua metropop yang ada dikeluarin87 - 2019
Sebenernya punya buku ini udah lama dan tertimbunlah dia hingga tahun ini akhirnya kesampean dibaca karena semua metropop yang ada dikeluarin untuk ikutan tantangan baca novel metropop.
Metropop kali ini beda sama cerita yang biasanya karena ada unsur misterinya. Jadi ada geng yang dulu terbentuk ketika kuliah di Bandung, nama gengnya Dago 7++. Ada empat perempuan dan 2 laki-laki yaitu Liana, Donna, Putri, Mela, Doddy dan Akmal.
Geng tersebut berlanjut hingga mereka udah kelar kuliah dan sama-sama tinggal di Jakarta. Putri menikah dengan Doddy, Mela menikah dengan Akmal. Liana dan Donna juga sudah menikah pula. Yang menyatukan mereka setelah sekian lama tidak bertemu yaitu sms dari orang yang mengaku XX. Nah pertemuan demi pertemuan terjadi selanjutnya demi menguak siapa XX yang dimaksud.
Saya jelas ikut menebak siapa XX tapi tebakan saya salah dan itu yang bikin saya akhirnya ber'o' setelah menamatkan baca buku ini.
Walau buku ini ditulis dari sisi Aku- Donna tapi penulis yang merupakan laki-laki tetap bercerita dengan baik. Kekesalan saya akan sikap Donna akhirnya terungkap di halaman-halaman akhir buku ini. Tapi kesel juga sama Doddy yang kebangetan 😂...more
Di awal membaca buku ini, saya bilang pada diri sendiri 'jangan terkecoh, Akiyoshi sering menipu di bab awal' begitu sampe pertengahan buku.105 - 2019
Di awal membaca buku ini, saya bilang pada diri sendiri 'jangan terkecoh, Akiyoshi sering menipu di bab awal' begitu sampe pertengahan buku. Itu juga karena banyak yang bilang buku ini adalah buku yang paling 'kebangetan' versi banyak kawan Goodreads.
Setelah baca dua buku sebelumnya, yaitu Girls in the Dark dan The Dead Returns saya sudah ngerti bagaimana Akiyoshi banyak menipu pembaca di awal dan diseperempat bagian akhir baru deh ketauan. Jiwa detektif (halah, kebanyakan nonton Criminal Minds nih) melihat adanya kemungkinan begini begitu dari kasus pembunuhan anak kecil dalam buku ini. Sayangnya, detektif dalam buku ini gak berperan banyak dalam kasus tersebut, walau begitu endingnya memang mengesankan....more
Kenapa oh kenapa aku merasa ini ceritanya biasa aja? Apa karena udah merasa wow sama Girl in The Dark?
Saya mungkin berekspektasi terlalu tin97 - 2019
Kenapa oh kenapa aku merasa ini ceritanya biasa aja? Apa karena udah merasa wow sama Girl in The Dark?
Saya mungkin berekspektasi terlalu tinggi mengingat cerita sebelumnya yang saya baca berakhir dengan bikin melongo, pas baca buku kali ini malah kok ya biasa aja gitu? Saya berharap lebih. Lebih menegangkan walau sempat terlihat sedikit penasaran di 3/4 akhir.
Endingnya yang ya gitu aja bikin saya merasa, ah kok gini doang sih?...more
Buku pertama dari Rikako Akiyoshi yang saya baca, dan saya harus bilang WOW. Saya suka. Endingnya beneran gak ketebak.
Saya mungkin termasuk y78 - 2019
Buku pertama dari Rikako Akiyoshi yang saya baca, dan saya harus bilang WOW. Saya suka. Endingnya beneran gak ketebak.
Saya mungkin termasuk yang ketinggalan tau soal buku-buku Rikako ini. Gak sengaja liat timeline Goodreads dan melihat ada teman yang lagi marathon buku-bukunya. Dan, buku ini adalah yang paling banyak diperbincangkan.
Jadilah akhirnya saya punya keinginan menggebu untuk segera baca. Dan, pucuk dicinta ada temen yang punya bukunya, pinjem aja dulu deh.
Tentang klub sastra yang terdiri dari beberapa orang terpilih saja di SMA Putri Santa Maria. Inisiasinya datang dari anak pengelola sekolah Shiraishi Itsumi, yang cantik, populer dan kaya raya. Dia mengumpulkan beberapa murid untuk bergabung dengan klub sastra, yg milih ya Itsumi sendiri. Tapi Itsumi meninggal. Di situlah ceritanya dimulai.
Awalnya sempat mikir ini ceritanya bagus juga bikin kronologi kematian dari versi tiap tokoh dalam cerita ini trus jiwa detektif saya datang dan sambil baca sambil sibuk mikir siapa pelaku dan motifnya apa, gitu aja terus sampe di bagian akhir.
Endingnya memang bikin melongo, gak nyanka bakal gitu sih ya. Ceritanya keren. Sungguh. Jadi film pun oke banget ini bakalan....more
Nemu buku ini di obral Gramedia, trus beli karena kayaknya banyak yang suka dari reviewnya. Saya sepakat kalo ini diceritakan dengan unik, ta27 - 2023
Nemu buku ini di obral Gramedia, trus beli karena kayaknya banyak yang suka dari reviewnya. Saya sepakat kalo ini diceritakan dengan unik, tapi ya gak begitu unik juga. Diceritakan dari sisi Cady, si cucu pertama keluarga Sinclair yang punya pulau pribadi dan di sana lah 3 putri Sinclair dibuatin rumah dan semua orang menikmati musim panas setiap tahunnya. Cady, Johnny, Mirren dan Gat adalah Para Pembohong.
Kirain ini bakal jadi cerita keluarga kaya yang jatuh cinta lalu begitulah begitulah. Namun, gak begitu, saya melihat sisi cucu yang sebenarnya gak paham kenapa harus rebutan warisan, kenapa para cucu yang harus ngomong ke kakek mereka, padahal para cucu sendiri gak repot mikirin itu. Mereka taunya mereka saudara. Ya begitulah anak-anak, orang dewasa terlalu meributkan hal yang sebenarnya tidak perlu segitunya.
Cady menceritakan banyak orang dari sisi anak, cucu tertua dan seorang perempuan yang gak neko-neko sebenarnya, hanya saja Para Pembohong memang menciptakan tragedi yang tak mungkin dilakukan oleh anak-anak biasa....more
Buku ketiga seri Touchè, ini seru banget dan gak nyangka endingnya bersambung gitu. Jadi gak sabar nunggu buku keempatnya nih.
Edward Kim adal131 -2018
Buku ketiga seri Touchè, ini seru banget dan gak nyangka endingnya bersambung gitu. Jadi gak sabar nunggu buku keempatnya nih.
Edward Kim adalah kaum touchè yang bisa menerjemahkan tulisan tangan dari bahasa manapun, dari bahasa yang masih hidup sampe bahasa yang sudah mati (udah gak dipake). Dan kerennya ini nyambung sama Hiro Morrison yang sudah diceritakan dibuku kedua. Cerita tentang teka teki buku kuno, tetap tentang mitologi dan para genius seni zaman Renaissance. Keren ih, berasa baca Da Vinci Code versi buat remaja....more
Baca kumcer ini karena nama Eka Kurniawan. Sebagaimana buku kumcer Eka, saya suka ceritanya. Tapi ini adalah kali pertama saya membaca cerit116 - 2018
Baca kumcer ini karena nama Eka Kurniawan. Sebagaimana buku kumcer Eka, saya suka ceritanya. Tapi ini adalah kali pertama saya membaca cerita Intan yang ternyata asyik dan enak dinikmati, diantara ketiga orang penulis dalam buku ini saya paling suka cerita-cerita Indah, terutama yang judulnya Si Manis dan Lelaki Ketujuh, kengeriannya beneran dapet banget deh.
Kalo Ugoran udah pernah baca dulu banget, dan ceritanya di sini justru sangat mengerikan menurut saya.
Jadi kalo dibuat grafik kengerian, tulisan Eka tuh biasa aja, Intan sedang dan Ugoran level sadis. Sesadis cover buku ini....more
Awalnya saya mengira buku ini lebih bercerita sadis tentang kanibalisme, ternyata ya gak sesadis itu, malah gak terlalu diceritakan detil.
Tok30 - 2020
Awalnya saya mengira buku ini lebih bercerita sadis tentang kanibalisme, ternyata ya gak sesadis itu, malah gak terlalu diceritakan detil.
Tokoh Aku dalam buku ini sebenarnya merasa kalah akan dunia, merasa sangat tidak beruntung di dunia ini. Sampai suatu hari melihat orang-orang dengan kata-katanya yang tajam dan terkesan menghina muncullah keinginan untuk membunuh lalu memakan daging manusia itu. Kalau diceritakan memang kayaknya ngeri ya, tapi gak sengeri itu yang ditulis dalam buku ini. Bagian potong memotong dan memakannya pun gak begitu mengerikan, jadi bacanya ya gak bikin muntah. Itu mungkin karena saya sering nonton film dan serial thriller yang sadis gitu kali ya.
Lanjut, penulis ini terlihat banyak membaca, terbukti dari beberapa judul buku yang ikut diceritakan dalam buku ini. Saya pun merasakan ada rasa Haruki Murakami dalam cerita ini. Banyak hal juga yang ikut disentil Bagus Hananto dalam cerita ini....more
Di buku kedua ini Tsugaeda lebih banyak hajar sana sini. Entah kenapa saya malah gak dapet rasa di antara Titok, Teno, Titan, Tiara. Kebenci140 - 2020
Di buku kedua ini Tsugaeda lebih banyak hajar sana sini. Entah kenapa saya malah gak dapet rasa di antara Titok, Teno, Titan, Tiara. Kebencian Teno ke ayahnya gak kerasa, apa yang diinginkan Titan? Titok kok akhirnya begitu aja? ah, rasanya kurang........more
Sejak mengetahui film dari buku ini segera tayang di Netflix, maka langsung ambil bukunya dan baca. Saya mah tipe yang Baca-Dulu-Baru-Nonton 16 - 2022
Sejak mengetahui film dari buku ini segera tayang di Netflix, maka langsung ambil bukunya dan baca. Saya mah tipe yang Baca-Dulu-Baru-Nonton gitu deh. Sekalian ini untuk tantangan #BacaTimbunan karena pas ngecek ternyata buku ini sudah tertimbun sejak 2018 :D
One of Us Is Lying ini kabarnya best seller genre YA. Sebenarnya cerita anak sekolahan ala Amerika selalu gak jauh-jauh dari cerita cinta, perundungan dan ya anak muda gitu. Kalo di Amerika cerita SMA kaitannya sama populer dan bakal masuk kampus-kampus ngetop itu.
Berawal dari kematian Simon di depan mata Bronwyn, Nate, Cooper dan Addy, lalu keempatnya menjadi tersangka. Pesan-pesan di Tumblr Simon si pembuka aib pun satu per satu keluar, dan keempat orang itu pun menyimpan rahasia yang tidak ingin diketahui satu sekolah. Satu demi satu diceritakan dari sisi keempatnya, berpindah pindah, sehingga pembaca jadi tahu jalan pikiran dan bagaimana cerita keempat orang ini.
Cooper yang keren dan jago bisbol, Addy yang pinter, Bronwyn yang cantik dan Nate yang ganteng tapi pernah jadi pengedar narkoba. Semua pelan-pelan menjadi lebih dekat satu sama lain, makin ke belakang, makin kelihatan mereka punya motif untuk membunuh. Simon diceritakan memang brengsek ya, buka aib orang sampe ada yang katanya harus pindah sekolah karena malu.
Endingnya terasa kurang mengejutkan buat saya, tapi ya masuk akal dan apakah ada yang bohong? Hehehe. Jadi pengen nonton versi filmnya. ...more
Loading...
