**spoiler alert** Bukan hak saya untuk mengomentari buku yang bahkan tidak saya selesaikan.
Tapi hak saya mengomentari buku yang saya beli pakai uang **spoiler alert** Bukan hak saya untuk mengomentari buku yang bahkan tidak saya selesaikan.
Tapi hak saya mengomentari buku yang saya beli pakai uang saya diakhir bulan. Jadi saya akan menuliskan ulasan (oh ayolah, ini curhatan) pada Buku dengan judul laut bercerita.
Semua orang terasa menyukai buku biru ini, pujian, pujaan, tangisan, pilu, semuanya ada dieksplore instagram jika anda mencari review buku ini. Dan orang-orang akan berkata, "Beli buku ini, rekomen parah!" Memang parah sekali. Membuat derajat pusing kepala saya makin parah karena Penulis dan saya tidak punya sense yang sama. My self, have no self confidence to sue this f book. I meant it. I fkng want to smash this book! Omg.
+ PROS
Tidak banyak komentar tentang penulisan beliau yang no play-play. Penulis terlihat berpendidikan dibidang tulis menulis secara lama. Tulisannya nyaman dan mengalir seperti ombak laut.
Covernya, ya allah, MashaAllah sekali. Biru dengan gradasi yang menarik mata. Pokoknya covernya cakep banget, sedap dipandang mata. Apalagi ditaruh etalase kaca. Bakal memantulkan kilau-kilau yang apik! Apresiasi untuk cover buku ini.
Temanya. Politik! Yeay! Anakku, kita hidup dizaman yang apapun serba diromantisasi. Bahkan penyakit mental saja diromantisasi. "Maklumin lah kalo gue gini, kan gue depresi" Nenekmu, maklumin! Karena saya akhirnya menemukan tema politik dari penulis lokal, tema yang paling jadi favorit saya jika menyangkup bacaan serius.
- CONS
1. Saya tidak tahu... Sepertinya penulisnya sudah lelah dalam mencari fakta lapangan. Terutama jurusan adik pemeran utama. Si Asmara Jati yang dengan santuy nya bilang; "Yah masih semester awal di fk. Pelajarannya mah masih santai, cuma belajar biologi dasar. nggak susah." (Intinya gitu)
Ya Allah, Habibti, setelah membaca kalimat itu saya langsung hening. Terkekeh jelek dan kehilangan mood total 90% untuk melanjutkan buku ini.
Baiklah memang, penulis mengambil setting waktu ditahun 1998. Saya tidak tahu bagaimana kurikulum pendidikan kedokteran pada masa itu, tapi yang saya rasakan sejak pertama kali jadi maba Fk. Tidak ada tuh semester pertama santai seperti kata Asmara. Masa-masa paling susahnya anak Fk malahan. Apalagi dia bilang, CUMA belajar biologi dasar. Ngomongin bio-dasar, siklus krebs yang ribet itu, termasuk bio-dasar loh! Memang Si paling jenius Asmara ini sangat masuk akal. (Baca : kamu beneran mahasiswa fk bukan sih?)
2. Detail gak penting Penulis maksain banget Laut sama Anjani buat have intimate scene. Sumpah maksa banget dan saya Cringe pas baca ...more
**spoiler alert** Review ini full spoiler karena saya merasa buku ini tidak sepenting itu sampai anda harus beli. Simpan saja uang anda dan baca revie**spoiler alert** Review ini full spoiler karena saya merasa buku ini tidak sepenting itu sampai anda harus beli. Simpan saja uang anda dan baca review saya lalu anda bisa mengambil kesimpulan.
Ada 253 Halaman, cover barunya berwarna hijau dengan lettering yang apik. Namun yang tidak apik adalah ceritanya.
buku ini adalah buku yang pertama kali saya baca pada tahun 2022 dan malah menghantam saya dengan kekecewaan. Maksud saya, seriously, buku seperti ini dapat rating tinggi di goodreads?
Rasa jengkel saya bukan hanya karena ceritanya namun para karakter! para pembangun cerita! semuanya norak. Terutama Tania si tokoh utama.
Tania digambarkan sebagai seorang yang hampir jenius, lol dia bisa akselerasi padahal tertinggal materi sekolah selama 3 tahun, lalu diterima beasiswa luar negeri, kemudian secara berulang selalu mencetak nilai A, A+ dan hanya abjad A pokoknya. Apa kesimpulannya jika Tania bukanlah gadis jenius? Respect? lol, ah mana mau saya respect terhadap Tania. Sifatnya jelek, saya sudah berusaha keras recalling sifat baiknya sepertinya hanya: setia, berbakti dengan orang tua, sayang adiknya. yah sifat-sifat basic. Kalo sifat buruknya? Jangan dihitung bos! saya capek dan meronta, mengapa harus dia yang menyampaikan narasi cerita ini? CBL. Capek Banget loch. Sifat Tania mirip anak SMA baru Baligh dan Sok-Edgy. Pemikirannya self-centered, norak, naif. Pada cerita, dia menjabarkan cerita dalam diri Tania yang sudah berusia 20 tahunan, tapi pemikirannya tidak berubah, masih angkuh. Dan... dia juga sewot. Tania juga digambarkan sebagai perempuan idaman banyak lelaki, meskipun begitu dengan jahatnya Tania memanipulasi para lelaki yang menyukainya dengan alasan "proses penyembuhan diri" hidih. iya deh, mbak yang paling tertekan sedunia.
Lalu Danar, god, im scared of him. creepy bener nih cowok. Awalnya karakter Danar ini kuat banget, dia sebagai Pahlawan (malaikat kalo dibuku, kinda cringe) sebagai anak yang jiwa sosialnya limit, Karakter Danar menginspirasi saya. Masuk pertengahan cerita, saya mulai menerka-nerka. Mengapa ada orang yang sebegitunya membantu keluarga orang asing? memberikan barang-barang, memberikan modal jualan, memberikan waktunya untuk berkunjung.
siapa Danar? saya meyakini dengan kuat Teori saya bahwa Danar adalah kakak Tania dan Dede yang terpisah entah bagaimana ceritanya. Bisa saja sebagai plot twist kan. Ternyata plot twist nya Danar menyukai Tania. Menyukai yang Literally CINTA pada seorang anak yang usianya cocok jadi Adiknya atau anaknya. Saya langsung ingin muntah. Bisakah anda membayangkan, selama ini didanai hidup dan dibesarkan bertujuan "sukses" oleh seorang Om-om yang CINTA terhadap diri anda yang masih sekolah SD? Thats actually gross.
Sudahlah pedofil, Danar diakhir cerita malah jadi pecundang kelas berat. Tidak bertanggung jawab pula. Dia memutuskan bahwa perasaannya adalah dosa sehingga menikahi Perempuan lain yang tiap malam selalu dia tinggalkan. Pedofil dan suami yang tidak bertanggung jawab, padahal umurnya hampir kepala 4. Kombinasi yang halal untuk di sleding.
Karakter lain adalah adik dari Tania-Dede, mulutnya pedas, nggak ada perubahan karakter yang menonjol sepanjang cerita, agak tidak berguna.
Kak Ratna, karakter yang paling baik, tapi ngaco juga karena mau-maunya menikah dengan lelaki yang hanya mengangguk dan tersenyum.
Anne. Sahabat Tania, sepertinya tokoh yang paling normal-normal saja.
kesimpulannya : jangan beli novel ini. kepala anda bisa pusing dan bisa-bisa merasa creepy karena terbayang-bayang ada Danar. hiiii...more
Loading...
