Beautiful. There are plenty of wise words here, and they're worth reading carefully. And I found Stephen Mitchell's translation to be impressive. GiveBeautiful. There are plenty of wise words here, and they're worth reading carefully. And I found Stephen Mitchell's translation to be impressive. Given that I have another two different translations of this book, I will read them later as want to know which one provides the best reading experience....more
The notes in this book are very personal and eloquently written, I think it's impossible for me to give the book less than 5 stars.The notes in this book are very personal and eloquently written, I think it's impossible for me to give the book less than 5 stars....more
This book is probably too simplistic for those science-y people, but I am not one of them, so I gave it ⭐⭐⭐⭐⭐. Informative, brilliant and entertainingThis book is probably too simplistic for those science-y people, but I am not one of them, so I gave it ⭐⭐⭐⭐⭐. Informative, brilliant and entertaining. Also witty....more
“It was the chill of knowing they had used something they loved—the study of physics—to build the deadliest weapon in human history.”
“It was extremely“It was the chill of knowing they had used something they loved—the study of physics—to build the deadliest weapon in human history.”
“It was extremely solemn,” Oppenheimer recalled. “We knew the world would not be the same. A few people laughed, a few people cried. Most people were silent.”
This book is written for a younger audience, so the vocabulary and sentences may seem a bit simple, but it is extremely well researched. Totally captivating....more
This is a very important book that should be read by everyone especially the centrists who have suggested Palestinians to migrate to other places. BECThis is a very important book that should be read by everyone especially the centrists who have suggested Palestinians to migrate to other places. BECAUSE THAT'S WHAT THE GD ISRAEL WANTS.
I am still boiling with rage and miserable at the same time....more
Pertamanya Al Fatihah buat Almarhum Kang Jalal yang telah pulang ke negeri abadi 15 Februari lalu kerana menjadi korban COVID-19. Semoga Allah mengampPertamanya Al Fatihah buat Almarhum Kang Jalal yang telah pulang ke negeri abadi 15 Februari lalu kerana menjadi korban COVID-19. Semoga Allah mengampunkan dosa-dosanya dan menempatkannya di kalangan mereka yang bertaqwa. Semoga jasanya menyebar dan menerbitkan buku-buku ilmu yang menggugah nurani menjadi amal berpanjangan yang diterimaNya.
Seharusnya buku ini dihayati sebelum tibanya Ramadhan sebagai persediaan memasuki 'Madrasah Ruhaniah' namun tidak terlambat untuk dijadikan bacaan sempena Ramadhan, malahan terdapat rujukan doa harian yang boleh dibaca sepanjang bulan mulia ini. Seperti buku-bukunya yang pernah dibaca sebelum ini, saya senang sekali menikmati tulisan Almarhum yang lunak, tanpa perlu kedengaran seperti khutbah yang bertele-tele atau dipaksa-paksakan. Sebaiknya bagi saya buku ini perlu diulang baca sekerap mungkin, buat peringatan bahawa puasa bukan sekadar menjalankan syariat individual, tetapi dapat menumbuhkan kesedaran sosial, menyambungkan silaturahmi dan yang paling penting, membawa roh kita kembali kepada kesucian....more
"Kamu bisa menulis tentang kami, kan? Tentang bagaimana dulunya di sini, juga tidak adil dan sungguh disayangkan semua ini dirusak? Suara kami tak per"Kamu bisa menulis tentang kami, kan? Tentang bagaimana dulunya di sini, juga tidak adil dan sungguh disayangkan semua ini dirusak? Suara kami tak pernah didengar karena kami cuma penghuni kampung kumuh. Tapi, kata-katamu setidaknya masih akan mendapat perhatian! Kamu bisa menceritakan kisah kami pada dunia." - Tikus.
Ada pelbagai rasa menyatu semasa menguliti buku ini-- hiba, ngilu, marah, namun adakalanya masih ada anekdot yang lucu-lucu. Buku ini merupakan hasil penelitian Roanne van Voorst, seorang ahli antropologi yang menetap di 'Bantaran Kali', salah satu kampung kumuh (atau setinggan) termiskin di Jakarta. Beliau menyelami kehidupan penduduk yang bergulat dengan pelbagai ancaman dan masalah sehari-hari serta cara-cara menyelesaikannya. Terdapat 7 perkara yang menjadi topik perbincangan dalam 7 bab (yang saya yakin terdapat perkara-perkara lain juga tetapi cuma ini yang diketengahkan):
1) tentang teknologi dalam menghadapi ancaman banjir 2) tentang status dan pemilikan tanah 3) tentang rasuah 4) tentang jaminan kesihatan 5) tentang seksualiti wanita 6) tentang tabungan dan kewangan 7) tentang hierarki dan kelompok sosial
Mahu saya katakan bahawa ini salah sebuah bacaan penting untuk mengetahui tentang isu sosial yang dialami kelompok marginal. Bagus untuk menghilangkan skeptik dan prasangka buruk bahawa golongan ini kriminal dan pemalas, malah dapat mengenal sisi lain mereka yang ternyata sangat menghargai tamu, dan saling bantu-membantu, meski mereka sendiri tidak punya apa-apa. Juga dapat mengetahui tentang pelbagai sistem dan birokrasi di Indonesia, sedikit sebanyak.
Saya amat menyenangi buku ini kerana terjemahannya yang begitu lancar, sehingga saya berasakan buku ini memang ditulis asli dalam bahasa Indonesia.
Saya tahu saya lebih suka berada di zon selesa, diam dalam busa privilege meski bukan tergolong kaum kayangan, saya tidak termasuk dalam 30 juta penduduk Indonesia yang masih hidup tanpa listrik, atau 28 juta orang Indonesia yang harus hidup dengan penghasilan kurang dari 2 dolar per hari, dan saya sudah cukup beruntung kerana tidak dilahirkan dalam masyarakat yang tinggal di kampung kumuh di Jakarta. Saya kira saya tidak cukup kuat dan mampu tinggal di kawasan kumuh seperti penulis walaupun untuk tempoh setahun demi menyantuni penghuninya.
Terima kasih Roanne, kerana melalui bacaan seumpama ini dapat memanusiakan saya kembali....more
Punyalah sedap buku-buku Kang Jalal (dan Murtadha Muthahhari) ni sampai di kedai-kedai Shopee Indonesia jual buku-buku mereka dalam edisi bajakan. AkuPunyalah sedap buku-buku Kang Jalal (dan Murtadha Muthahhari) ni sampai di kedai-kedai Shopee Indonesia jual buku-buku mereka dalam edisi bajakan. Akulah salah seorang yang terpedaya membeli buku-buku versi fotostat ini. Sebab, mana aku tahu kewujudan komplot menjual buku-buku bajakan di Indonesia dan sebab tak ada pun reviu negatif di kedai itu pada masa itu.
Apa pun, sebab lepas tu aku tidak gembira dengan buku bajakan ni, aku pun beli e-booknya di Google Play Books. Tapi sakit pulak hati kita ni bila nampak banyak pulak typos pada margin e-book tu (edisi buku tak ada pula), jadi aku kembali kepada buku bajakan yang menyedihkan itu.
Walaupun kondisi buku bajakan itu menyedihkan, isinya wau... mantap sekali. Kang Jalal membicarakan sikap-sikap kita terhadap adab dan cara berdoa. Aku baru tersedar bahawa doa-doaku selama ini hanyalah doa-doa orang awam, isinya sentiasa (1) agar diberi sesuatu, mengharapkan sesuatu, atau takut pada sesuatu, (2) agar dilindungi. Jauh sangat lagi nampaknya nak sampai ke tingkatan yang lebih tinggi-- doa yang lebih berisi bisikan cinta dan pengakuan akan kehinaan dan kekecilan diri kita.
Di samping itu, jika selama ini aku diajar ketika berdoa sentiasa meminta sesuatu yang spesifik, menurut Kang Jalal 'Termasuk adab dalam berdoa ialah tidak meminta hal-hal yang sangat spesifik, mendikte Tuhan bahwa itulah yang paling baik bagi kita' , juga 'lebih beradab lagi kalau kita berdoa dengan hal-hal yang bersifat umum dan kita memasukkan ke dalam doa itu bukan saja diri kita sendiri, tetapi juga kaum muslim dan muslimah seluruhnya.' Baru aku sedar selama ini aku memperlakukan doa itu seumpama lampu Aladdin, yang digosok apabila aku mengingini sesuatu demi kepentingan diri sendiri sahaja.
Terlalu banyak komentar Kang Jalal yang lain, yang menyentak diriku. Begitu pun, aku perasan Kang Jalal suka mengulang-ulang ayatnya, cuma diubah sedikit. Mungkin sebagai teknik penegasan. Tetapi itu tidaklah menjadi masalah untukku. Peringatan Kang Jalal juga bukan hanya untuk individu, malah beliau turut menyentuh tentang pemimpin. Walaupun beliau menulis tentang pemimpin Indonesia, apabila membaca petikan seperti ini, aku rasa Malaysia juga mengalami keadaan yang sama.
[image]
Lama dahulu aku pernah membaca terjemahan Doa Kumayl yang menjadi amalan pengikut Ahlul Bait setiap malam Jumaat dan Masha Allah, rintihan doa itu adalah doa panjang yang paling indah pernah kubaca. Dalam buku ini Kang Jalal turut menyertakan beberapa doa Rasulullah saww dan doa-doa imam Ahlul Bait yang lain, yang tak kurang indahnya. Pendapat aku, doa-doa indah imam Ahlul Bait ini tidak sewajarnya hanya diketahui oleh pengikut Ahlul Bait, tetapi Ahlul Sunnah juga boleh mengamalkan doa-doa ini. Tidak sepatutnya hal-hal perselisihan Syiah dan Sunni menjadi jurang untuk mengamalkan doa-doa yang baik ini. Kerana aku bersetuju dengan kata-kata Zamakhsyari (halaman 198):
Banyak sekali keraguan dan pertentangan Masing-masing merasa di jalan yang benar Aku berpegang pada kalimat La ilaha illa Allah Dan kecintaanku kepada Ahmad dan Ali Berbahagia anjing karena mencintai Ashabul Kahfi Bagaimana mungkin aku celaka karena mencintai keluarga Nabi
5/5 bintang tanpa memikirkan kondisi buku bajakan. Dan akan dirujuki kembali dari semasa ke semasa.
Loading...
