Finally, I finished read this series. I absolutely very very happy with this books, really really appreciate the author with all her intelligent so maFinally, I finished read this series. I absolutely very very happy with this books, really really appreciate the author with all her intelligent so many aspects in this series.
Ini buku alegori terbaik dari sedikit yg pernah saya baca dan tentu saja satu-satunya seri buku fantasi yang terbaik pula yg saya baca. Setiap elemen dan plot di buku ini semuanya sangat menarik. Entah krn ada elemen sejarahnya, taktik militer dan perang, mitologi, Epic war beserta psiko-war nya jg, dsb.
Sebenarnya agak kagok jg baca buku terakhir ini gara-gara tertunda sekian tahun, baru sekarang dapat baca di IPusnas. Dan spt Fang Runin, saya berhasil bertarung dan mendapatkan pinjaman buku ini setelah sekian purnama (lebay mode on ...more
Buku self help ini terlalu UTOPIA dalam mencari kebahagiaan. Terlalu idealis dan tidak cocok bagi saya yg sangat realistis.
Bukan jenis buku self help Buku self help ini terlalu UTOPIA dalam mencari kebahagiaan. Terlalu idealis dan tidak cocok bagi saya yg sangat realistis.
Bukan jenis buku self help spt ini yg saya harapkan. Walaupun saya salut dgn effort author utk membaca dan merangkum semua quotes dgn kalimat² yg di-bold. Banyak puisi (yg saya gak suka) yg bagi saya malah gak nyambung dgn pembahasannya, atau memang otak saya yg gak bisa menyinkronkan (?). Pembahasan tiap part dgn bab² satu sama lain jg gak nge-link mnrt saya ya.
Sptnya lebih baik kita baca sendiri semua (bbrp) buku yg di-mention author di buku ini. Bbrp sdh saya baca, ada yg bagus (spt "Tuesday with Morrie) tapi kebanyakan biasa saja (spt "The Art of Loving" nya Erich Fromm), selera author memang beda jauh dgn saya. Persepsinya soal baca buku saja sudah beda jg. Author mencari quotes dlm setiap buku, sedangkan saya mencari inti dari sebuah buku utk menilai buku tsb bagus apa tidak, berguna atau tidak, memotivasi atau tidak dsb. 2½ ⭐ aja dari buku ini.
Saya jarang sekali gak demen dgn novel Korea, tapi ya ampun dgn novel ini. Entah terjemahannya yg buruk atau memang gaya bahasa author yg rada-rada beSaya jarang sekali gak demen dgn novel Korea, tapi ya ampun dgn novel ini. Entah terjemahannya yg buruk atau memang gaya bahasa author yg rada-rada berbau literatur yang bikin saya rada "ganjel" saat baca buku ini?
Cerita terdiri dari 2 POV wanita yg berbeda usia. Miss Yeongo berusia 33 tahun dan baru saja mengurusi kematian ayahnya. FYI, Yeongo dan ayahnya nyaris gak berhubungan apalagi sejak kematian ibunya yg mnrt Yeongo gara-gara ayahnya.
Lalu ada Miji, gadis remaja drop out yg memilih mjd asisten kakek tetangganya yg bawel dan seenaknya ini berkat kucing sang kakek yg bernama Boci. Kakek ini jg memiliki hubungan yg buruk dgn anak perempuannya.
Realistic fiction ini sangat membosankan. Datar dan menjemukan bagi saya. Gak ada plot twist sama sekali. Temanya jg gak jelas, sptnya diantara isu mental illness spt depresi atau bullying, tapi ini pun agak samar-samar. Saya juga gak paham betul tujuan akhir novel ini utk apa ya? Apa maksudnya memaafkan kesalahan yg dibuat oleh orangtua? Oh sudahlah... Daripada saya ribet mikirin makna novel ini pdhl saya sungguh gak menikmatinya, lebih baik saya move on dan baca buku yg lain saja. ...more
Buku ini menceritakan kisah-kisah yang dialami author sbg pengurus bersih-bersih barang-barang milik orang yg telah meninggal.
Sejujurnya, krn ini berhBuku ini menceritakan kisah-kisah yang dialami author sbg pengurus bersih-bersih barang-barang milik orang yg telah meninggal.
Sejujurnya, krn ini berhubungan dgn kematian tentu saja banyak kemuraman. Apalagi di awal² banyak cerita ttg orang-orang yg depresi dan budir.
Tetapi kebanyakan ceritanya adalah ttg sampah yg ditinggalkan mendiang. Saya sampai terpana betapa hoarding nya mereka. Dan juga betapa depresinya mereka sampai banyak ditemukan botol minuman keras. Dan banyak jenazah sudah membusuk berminggu-minggu, berbulan-bulan baru ditemukan. Dan yg paling ngenes adalah cerita seorang nenek yg tinggal bersama anak dan cucu tapi mereka gak menyadari si nenek sudah tiada stl 3 hari.
Intinya, orang-orang ini kesepian. Banyak pelarian dari kesepian spt mabok-mabokan sampai membeli belanja yg gak diperlukan (btw kynya gw jg hrs mengurangi beli² yg gak penting ini). Dan yg budir itu terlalu pengecut utk tetap hidup. Banyak ceritanya anak mendiang yg pd tega dgn orangtuanya (mrk gak peduli dgn jenazah ataupun barang²nya kecuali UANGNYA) tapi ada jg yg sangat terpukul krn tidak tahu ayahnya sedang sekarat menjelang kematiannya.
Baiklah, sebelum kita mati jangan sampai menyusahkan yg hidup utk memilah-milah barang sampah peninggalan kita. Stop hoarding!!! ...more
Buku non-fiksi ini dikarang oleh seorang nenek berusia 82 tahun, saya lumayan terkesima krn semangat hidup dan kerjanya yg tidak pernah padam. Dan isiBuku non-fiksi ini dikarang oleh seorang nenek berusia 82 tahun, saya lumayan terkesima krn semangat hidup dan kerjanya yg tidak pernah padam. Dan isi bukunya khas orang yg sudah mengalami asam garam kehidupan, adem ayem tanpa mengebu-ngebu walau cenderung agak idealis.
Buku ini terdiri dari 2 bagian, bagian pertama HAL-HAL YANG JANGAN DILAKUKAN. Part kedua HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN. Semuanya terbagi sub-sub bab pendek ttg nasihat ala seorang sepuh.
Saya rasa seharusnya "tentang penulis" diletakkan di bagian awal sehingga kita punya gambaran spt apa author dibesarkan di zaman menjelang awal Perang Dunia II, dimana stl PD II ini Jepang sangat sangat terpuruk. Semua orang wajib bekerja termasuk wanita utk membangun kembali negeri yg hancur. Beliau termasuk wanita yang beruntung dan langka, memilih bekerja di perusahaan kosmetik. Tidak semuanya berjalan mulus, pernah juga ditikung oleh rekan kerjanya, tapi scr personality, beliau memang cool. Vibes beliau memang tenang walaupun dia tipe pekerja keras namun sabar sekali dan nggak grusah-grusuh.
Bukunya juga lumayan singkat, padat, jelas. Kehidupannya juga turun naik. Selalu ada pengorbanan utk kesuksesannya. Tapi beliau selalu menekankan utk selalu bersyukur dan berterimakasih serta selalu mau belajar di usia berapapun. Semoga selalu menginspirasi ...more
Buku ini bagus sekali eh tapi apa nggak terlalu berat untuk anak-anak ya? Temanya unik, dari POV seorang anak yg bertekad utk menjadi Raja Ikan. DikemBuku ini bagus sekali eh tapi apa nggak terlalu berat untuk anak-anak ya? Temanya unik, dari POV seorang anak yg bertekad utk menjadi Raja Ikan. Dikemas dgn ala fantasy legenda, saya sampai terbawa seolah-olah ke zaman Cina kuno.
Pembukaan cerita jg sdh menarik, dikisahkan satu keluarga yg miskin tinggal di pegunungan, mereka selalu "ngidam" ikan krn ikan sangat langka di pegunungan dan hanya orang-orang kaya yg bisa menyantap hidangan istimewa ikan ini. Bahkan sampai dibuatkan ikan kayu yg bisa dipinjamkan kesana kemari. Jadi saat sang anak menciduk gurunya menangkap ikan, bocah ini malah dikeluarkan dari sekolah.
Drpd menganggur di rumah, si anak berambisi utk mjd raja ikan spt cerita yg pernah disampaikan ayahnya. Dan didukung oleh ayahnya, mrk berdua mencari sang master ikan. Ternyata sang Guru ini sudah sepuh dan bersedia menerima anak ini mjd muridnya. Dan ajaran sang Guru ini ada filosofinya juga ada kisah ayahnya yg juga seorang raja ikan yg dijuluki "tangan kering" yg berseteru dgn "tangan air", bahkan mereka hampir berbesanan. Namun krn ketamakan dan keculasan, mereka mjd musuh turun-temurun. Namun belum selesai belajarnya, sang Guru menghembuskan napas dan mengoper si anak kpd guru yg lain di selatan. Di selatan ini, plot-plot yg terpisahkan mjd terhubung satu sama lain.
Saya suka kisah di buku ini, sarat makna tapi gak bikin puyeng kepala yg membacanya. Ilustrasinya juga cukup menarik, menambah nuansa saat membaca.
Inti pesan moralnya adalah seumur hidup kita hrs belajar. Dan keahlian hrs dibagikan alias jangan di-keep sendiri. Jangan serakah dan tamak, puaslah dgn secukupnya. ...more
Novel ini lumayan sih, tadinya saya kepo sih, kucing apaan yg bisa menyelamatkan buku-buku? Tau-taunya kucing ajaib yg bisa bicara dan kasat mata. HanNovel ini lumayan sih, tadinya saya kepo sih, kucing apaan yg bisa menyelamatkan buku-buku? Tau-taunya kucing ajaib yg bisa bicara dan kasat mata. Hanya orang tertentu yg bisa melihatnya, yaitu Rintaro. Pemuda remaja ini baru saja kehilangan kakeknya yg tercinta yg memiliki toko buku-buku bekas.
Kucing ini mengajak Rintaro bertualang ke labirin sebanyak 4 kali. Semuanya berhubungan dgn buku. Ada makna-makna di tiap labirin tsb. Intinya buku mengalami perubahan zaman juga apalagi di era modern spt sekarang, harus memilih antara idealis atau komersial. Komersial berarti mendatangkan banyak uang, idealis berarti tidak menguntungkan dan bersiaplah ditinggalkan para pecintanya. Esensi membaca buku juga menjadi polemik di buku ini.
Saya pribadi menganggap setiap orang punya cara masing-masing dlm membaca buku dan terserah pd setiap individu dlm membaca buku, mau lewat apapun medianya. Mau baca buku sulit ataupun ringan ya terserah, asalkan jangan sampai hobi membaca buku jd hilang hanya gara-gara aktivitas ini menjadi tidak menyenangkan lagi. Begitu saja deh opini saya....more
Buku ini bagus utk self help dan heal from mental health.
Di awal bab memang kelihatannya agak "berat" bahasanya, apalagi mengenai distorsi kognitif ygBuku ini bagus utk self help dan heal from mental health.
Di awal bab memang kelihatannya agak "berat" bahasanya, apalagi mengenai distorsi kognitif yg gak awam bagi yg bukan fans psikologi. Tapi semakin maju membaca buku ini, semakin enak dibaca krn mnrt saya yg dibahas itu banyak terjadi di masyarakat.
Kita diajari oleh author utk mengenali perbedaan perasaan, hasrat dan ambisi, dan terutama kita hrs mengenali hasrat kita, otomatis nantinya kita akan tahu juga hasrat orang lain. Dan ada pelajaran juga utk belajar melakukan penolakan. Penolakan dari orang lain bukanlah penolakan terhadap diri kita dan penting sekali memahami hasrat kita dan orang lain agar bisa menjalin komunikasi yang win-win solution.
Terakhir juga diajarkan ttg mediasi. Ini agak sulit untuk direalisasikan kecuali punya bakat dan empati (oya disini jg dibahas ttg apa itu empati yg ternyata banyak salah kaprah selama ini) sbg mediator.
Dan khususnya: SAYA SUKA SEKALI DGN ILUSTRASI GAJAH² ...more
Novel chicklit Korea ini menceritakan ttg persahabatan 3 wanita yg body nya big size semua. Tapi Yi-Suk lebih mendapat porsi besar dlm cerita dan romaNovel chicklit Korea ini menceritakan ttg persahabatan 3 wanita yg body nya big size semua. Tapi Yi-Suk lebih mendapat porsi besar dlm cerita dan romansanya ketimbang 2 temannya yg lain, Kang Ok dan Bo Min.
Yi-Suk ini memiliki pekerjaan sbg writer acara tv Greedy Beauty, ttg mukbang makan². Dari lokasi syuting inilah Yi-Suk mendapatkan suka duka spt bertemu kekasihnya sampai berjumpa pula dgn rivalnya. Dimana Yi-Suk sangat minder dan sensitif dgn big size tubuhnya.
Bukan hanya Yi-Suk yg minder, begitu pula Bo Min yg niat sekali memalsukan diri dgn mengedit fotonya di sosmed. Cuma Kang Ok yg paling pede sekaligus yg paling kaya sbg CEO butik baju utk wanita big size, tapi kehidupan romansanya jg amburadul.
Novel ini lumayan sih, diselipkan humor disana sini, khas chicklit Korea. Walau temanya cukup unik ttg wanita² big size di tengah gempuran idealisasi wanita super kurus, tapi saya merasa biasa² saja pd para MC nya, gak benci tapi jg gak cinta. Plot cerita jg lumayan sih tapi saya kurang tertarik dgn acara mukbang dan makanan sejenisnya. Romansa Yi-Suk sbnrnya romantis sih walau agak lebay jg, tapi menandakan cinta gak memandang ukuran tubuh. Persahabatan trio obes mate ini yg lebih baik dan real sih dmn sahabat bisa lepas saling mengkritik dan sarkas satu sama lain.
Semoga review ini membantu yg membaca review saya ...more
Buku non-fiksi ini sptnya lebih cocok buat orang Korea drpd utk orang Indonesia. Kebanyakan contoh yg diberikan adalah seleb/presenter Korea. Ada sih Buku non-fiksi ini sptnya lebih cocok buat orang Korea drpd utk orang Indonesia. Kebanyakan contoh yg diberikan adalah seleb/presenter Korea. Ada sih bbrp orang Amerika spt Oprah Winfrey, Steve Jobs dan Barack Obama sbg contoh.
Kalau mnrt saya buku ini gak terlalu cocok dgn judulnya. Buku ini lebih membahas kesuksesan para tokoh krn berbicara dgn simpati plus storytelling yg menarik. Atau mempromosikan barang dgn memprioritaskan keunikan benda yg akan dijual. Sedangkan teknik² berbicaranya lebih cocok utk lidah dan artikulasi orang Korea yg jelas beda jauh dgn orang Indonesia dong.
Jadi, so so saja sih mnrt saya. Gak terlalu berfaedah jg bagi saya yg dasarnya gak demen bicara apalagi dgn orang asing....more
Novel ilustrasi ini lumayan bagus mnrt aku. Biografi Genghis Khan yg hrs dikompres dlm cerita komik hanya setebal 246 hlm memang benar² challenging. ANovel ilustrasi ini lumayan bagus mnrt aku. Biografi Genghis Khan yg hrs dikompres dlm cerita komik hanya setebal 246 hlm memang benar² challenging. Apalagi tokoh-tokohnya sangat banyak.
Inti dari cerita adalah Temujin (nama kecil Genghis Khan) dan saudara²nya dari kecil hidup dlm kesulitan sejak ditinggal mati mendadak ayahnya. Semua meninggalkan keluarga ini dan terusir/terbengkalai. Namun Temujin sbg kakak tertua tidak pernah patah semangat. Dia selalu menemukan solusi utk mengatasi setiap masalah bahkan membangun pasukannya sedikit demi sedikit dan akhirnya mendirikan Mongol Empire.
Dan strategi tersukses Temujin adalah siasat kuda Troya nya, dmn dia mengirimkan adiknya ke sarang musuh dan mereka bisa menghancurkan dlm sekali pukul pasukan lawan yg kuat.
Ada bbrp kisah yg saya baru tahu dr buku ini, jadi ada value added jg sih. Scr keseluruhan saya cukup puas dgn buku ini....more
Sekuel terakhir ini gak ada yg istimewa sih menurut aku. Ibarat sup ayam, ya isinya masih sama aja, gak ada topping tambahan yg menarik. Dan spt biasaSekuel terakhir ini gak ada yg istimewa sih menurut aku. Ibarat sup ayam, ya isinya masih sama aja, gak ada topping tambahan yg menarik. Dan spt biasa, karakter Kitty si bungsu dan interaksinya dgn kakak²nya lebih menghidupkan suasana.
Lara Jean selaku MC dan POV dari dia, tampil kurang greget, nyaris terjebak pd rasa insecurity krn gak diterima di UVA tapi kemudian berubah drastis stl diterima di UNC. Relationship Lara Jean dan Peter K biasa saja, nyaris tanpa riak.
Justru riak terjadi pd hubungan Margot dgn Trina, si calon ibu tiri. Margot yg pulang berlibur mendapati ayahnya akan menikahi janda tetangganya ini. Margot yg belum berkesempatan utk mengenal Trina, terkesan mjd antipati dan memandang Trina sbg threat.
Scr keseluruhan trilogi ini vibes nya happy, fun dan gak usah mikir berat sama sekali. Tapi bagi saya, nyaris kurang "nendang" rasanya. Andaikan gak ada Kitty, bisa benar-benar hambar trilogi ini. Jadi gak usah heran gw ksh bintang pukul rata aja semua. Dan sudah saatnya saya baca buku yg lebih menantang otak saya....more
Di buku kedua ini walaupun para MC karakternya sdh berkembang tapi tetap saja aku masih kurang demen dgn karakter Lara Jean ini.
Separo buku isinya ttgDi buku kedua ini walaupun para MC karakternya sdh berkembang tapi tetap saja aku masih kurang demen dgn karakter Lara Jean ini.
Separo buku isinya ttg bocornya video mesum Lara dgn Peter serta interaksi Lara dgn keluarganya. Thanks to Kitty dgn sifat²nya yg bikin suasana di buku ini lebih hidup dan berwarna. Tentu saja ada tokoh baru yg masuk yaitu John Ambrose McClaren, yg akan membuat triangle ∆ ...more
Buku kedua ini dominan dgn alur slow pace. Agak membosankan tapi masih "terhibur" dgn alur bumbu politiknya. Bisa dibilang buku ini dari 2 POV main chBuku kedua ini dominan dgn alur slow pace. Agak membosankan tapi masih "terhibur" dgn alur bumbu politiknya. Bisa dibilang buku ini dari 2 POV main character nya, yaitu Otori Takeo dan Kaede di dua tempat terpisah. Para MC ini berkembang dgn cara mereka masing-masing tapi masih menyimpan kenaifan dan idealisme cinta mereka.
Takeo berpindah haluan dari membela kaum Tribe eh malah jd desersi nya Tribe sehingga dia mjd "most wanted" utk dibunuh. Jadi mau tak mau Takeo kabur ke kuil di pegunungan yg sulit transportasinya.
Sedangkan POV Kaede jauh lebih menarik dan berwarna awalnya, dimana Kaede pulang mendapatkan dirinya hamil anak Takeo tapi membohongi ayahnya bhw dia sdh menikah scr rahasia dgn Shigeru dan sedang hamil. Dan saat kebohongannya terbongkar, Kaede mengambil alih Shirakawa dan mulai belajar memerintah daerahnya dgn tangan besi, bukan dgn kelembutan perempuan. Kaede realistis bhw Shirakawa kekurangan uang dan pangan maka Kaede melakukan pertukaran dgn Lord Fujiwara yg tertarik pd dirinya.
Sayangnya klimaks cerita malah berubah jd melempem dan gitu-gitu aja bagi saya. Pertemuan kembali Takeo dan Kaede terasa sangat mudah. Entahlah di buku berikutnya apakah strategi Takeo akan bisa berjalan atau tidak, dinantikan saja. ...more
Ini pertama kalinya aku baca buku author. Sebenarnya buku ini tipikal buku YA sih, nothing special for me. But thanks God, buku ini gak angsty. WalaupIni pertama kalinya aku baca buku author. Sebenarnya buku ini tipikal buku YA sih, nothing special for me. But thanks God, buku ini gak angsty. Walaupun karakter Lara Jean Song Covey ini bukan tipe fave saya, but I think she's a normal teen.
Sblmnya saya "nyontek" dari Personality database apa sih karakter Lara Jean ini, dan ternyata INFP. No wonder dia selalu terlibat dalam masalah yg dia ciptakan sendiri (kebanyakan). Lara Jean juga tipe yg bergantung pd orang lain (dulu Lara bergantung pd almarhumah ibunya dan lalu kpd kakaknya, Margot, stl Margot pergi, Lara bergantung pd Josh dan Peter walau gak sampai clingy). Jadi saya anggap Lara Jean masih "normal" dan tidak menderita disabilitas mental.
Tema ceritanya jg biasa dan pasaran sbnrnya, fake relationship dan (agak) triangle love. Lara shock kenapa surat² yg pernah dia tulis (the boys) itu saat dia dulu masih kesengsem utk mrk bisa²nya terkirim ke mrk. Scr spontan Lara dan Peter langsung membuat kesepakatan utk pura² pacaran demi menyelamatkan muka mrk di hadapan mantan gebetan Lara dan mantan pacar Peter. Tapi di luar perkiraan ternyata Josh (mantan pacar Margot) yg dulu Lara Jean sempat crush, ternyata menuntut penjelasan dari perasaan Lara kepadanya. Sedangkan Peter makin lama malah jadi crush beneran pd Lara. Yg mana yg bakal dipilih Lara?
Yg saya suka dari novel ini adalah dialog²nya mengalir semua jd sbnrnya sih hrsnya gak membosankan. Tapi sayangnya gak bikin saya penasaran, ini titik lemahnya. Saya sdh mafhum dgn segala kekurangan sifat Lara Jean ini dan kadang saya ngikik jg melihat interaksinya dgn Kitty, adiknya yg agak beda jauh usianya ketimbang Lara dgn Margot. Khas sister relationship yg sehat pastinya.
Dan saya bimbang apakah lbh baik meneruskan sequelnya atau ditunda dulu. Soalnya buku ini nggak terlalu tipe saya. Ada ide? ...more
Buku ini membahas tentang kematian seorang gadis remaja 15 tahun yg lalu, Emily Chan yang dari sisi status ekonomi lebih tinggi ketimbang teman²nya 4 Buku ini membahas tentang kematian seorang gadis remaja 15 tahun yg lalu, Emily Chan yang dari sisi status ekonomi lebih tinggi ketimbang teman²nya 4 orang yg mjd saksi mata siapa yg membawa Emily ke TKP.
Ke-empat gadis ini membawa trauma masing-masing sampai saat dewasa mrk. Dan sekonyong-konyong ada kejadian² beruntun yg menimpa mrk semua hampir bersamaan 15 tahun kemudian. Apakah ini utk membayar ganjaran krn mrk tidak bisa mengingat wajah pelakunya. Masing-masing dari mereka memiliki tragedi sendiri-sendiri bahkan ibu Emily jg. Dosa masa lalu terus menggiring mrk.
Cara bercerita author agak membosankan dan slow pace cuma boom ...more
Buku kedua ini yg menolong cuma adegan² action-nya dan terutama klimaks adegan ala Maverick-nya Top Gun yg dipertontonkan oleh Kaede. Yg lain²nya teruBuku kedua ini yg menolong cuma adegan² action-nya dan terutama klimaks adegan ala Maverick-nya Top Gun yg dipertontonkan oleh Kaede. Yg lain²nya terutama romance-nya zonk.
Jadi, Day dan June kabur bersama ke Koloni. Kaki Day direparasi disana dan kemudian ada tugas menarik bagi mereka yaitu membunuh Elector yg baru, Anden, anak dari Elector sblmnya yg baru saja wafat.
June disusupi utk kembali ke Republik sedangkan Day sbg "pemukul" alias juru tembaknya. Diharapkan dgn kematian Anden, maka akan terjadi revolusi baru. Tapi June melihat sisi baik dari Anden, dan bisa ditebak rencana pembunuhan ini buyar dan gagal total. Dan mulailah sepasang kekasih ini bertengkar. Saya melihat kenaifan dari keduanya. Day yg terlalu subyektif dan menganggap semua Republik itu orang jahat. Sedangkan June juga cenderung naif dan menelan mentah-mentah begitu saja apa yg diutarakan Anden. Saya punya firasat Anden tak sebaik itu di buku sequelnya, Champion. Sayang banget buku Champion ini gak ada halaman²nya di IPusnas. Jadi mangkrak dah seri ini.
Ending-nya lumayan bikin kepo saya sih. Oya, bagi saya Day terlalu diglorifikasi sbg tokoh pemberontak. Gak terlalu cocok apalagi saat berpidato. Ya udahlah. Doakan saya dpt pinjaman buku ke-3 dan ke-4....more
Novel ini sih tergolong YA uwu-uwu. Not my type but not bad.
Xiang Wei Xin ini cewq remaja yg sangat "lemah" terhadap makanan. Sadisnya dia cuma dpt uaNovel ini sih tergolong YA uwu-uwu. Not my type but not bad.
Xiang Wei Xin ini cewq remaja yg sangat "lemah" terhadap makanan. Sadisnya dia cuma dpt uang jajan yg sama sekali gak bisa memenuhi hasratnya utk makan. Jadi dia girang sekali saat Fang Qi Ran teman dekatnya yg sangat cantik tapi gahar ini memiliki banyak pengagum yg membelikan sarapan utk Fang. Krn otomatis makanan itu diberikan Fang utk Xiang yg selalu kelaparan.
Hingga semua pengagum Fang menyusut tinggal seorang yaitu kakak kelas bernama Tao Yu Quan. Tao pernah punya mantan yg bertipe culas dan sangat dengki kpd Fang. Hingga Xiang yg tadinya diam saja akhirnya "meledak" juga di klimaks cerita. Di sisi lain, Xiang merasa bersalah krn selama ini dialah yg memakan semua pemberian sarapan dari Tao. Dan kenapa utk jujur rasanya berat sekali?
Problematiknya khas remaja sekali. Walaupun awalnya aku kurang suka dgn karakter Xiang yg terlalu merendahkan diri hanya demi makanan, tapi hrs diakui novel ini punya sisi² humor manis yg nyaris alamiah drpd dibuat-buat. Utk romance-nya krn saya bukan tipe penyuka slow burn ❤️...more
Loading...
