Lompat ke isi

Penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin adalah penyakit infeksi yang memiliki vaksin pencegahan yang efektif. Penyakit yang paling umum dan serius yang dapat dicegah oleh vaksin menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah difteri, infeksi Haemophilus influenzae serotipe b, hepatitis B, campak, meningitis, gondongan, batuk rejan, poliomielitis, rubela, tetanus, tuberkulosis, dan demam kuning.[1] WHO menyatakan bahwa vaksin berlisensi telah tersedia untuk mencegah, atau berkontribusi terhadap pencegahan dan pengendalian, berbagai jenis infeksi patogen.

Berikut ini adalah daftar penyakit yang vaksinnya telah tersedia dan direkomendasikan oleh WHO.[2]

No Penyakit Patogen
1. Antraks Bacillus anthracis
2. Batuk rejan Bordetella pertussis
3. Cacar air Virus varicella-zoster
4. Campak Measles morbillivirus
5. Covid-19[a] Virus SARS-CoV-2
6. Demam berdarah dengue[b] Virus dengue
7. Demam kuning Virus demam kuning
8. Demam tifoid Salmonella Typhi
9. Difteri Corynebacterium diphtheriae
10. Ensefalitis Jepang Virus ensefalitis Jepang
11. Gastroenteritis rotavirus Rotavirus
12. Gondongan Mumps orthorubulavirus
13. Hepatitis A Virus hepatitis A
14. Hepatitis B Virus hepatitis B
15. Hepatitis E Virus hepatitis E
16. Herpes zoster Virus varicella-zoster
17. Infeksi Haemophilus influenzae tipe b Haemophilus influenzae tipe b
18. Infeksi papilomavirus manusia Virus papiloma manusia
19. Influenza Virus influenza
20. Kolera Vibrio cholerae
21. Malaria[b] Plasmodium
22. Penyakit meningokokus Neisseria meningitidis
23. Penyakit pneumokokus Streptococcus pneumoniae
24. Poliomielitis Virus polio
25. Radang otak bawaan caplak Tick-borne encephalitis virus
26. Rabies Virus rabies
27. Rubela Virus rubela
28. Tetanus Clostridium tetani
29. Tuberkulosis Mycobacterium tuberculosis
  1. ^ Penggunaan darurat[3]
  2. ^ a b Ditambahkan pada 2016[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "WHO | Vaccine-preventable diseases". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-17. Diakses tanggal 2021-06-29. 
  2. ^ Organisasi Kesehatan Dunia (2013). Global Vaccine Action Plan 2011–2020. Jenewa: WHO Press. hlm. 17. ISBN 978-92-4-150498-0. OCLC 1026185213. 
  3. ^ "WHO lists additional COVID-19 vaccine for emergency use and issues interim policy recommendations". WHO. 7 Mei 2021. Diakses tanggal 29 Juni 2021. 
  4. ^ "Vaccines & Diseases". WHO. Diakses tanggal 29 Juni 2021.