Perjalanan Quotes

Quotes tagged as "perjalanan" Showing 1-25 of 25
Laksmi Pamuntjak
“Perjalanan: melatih diri untuk tetap menjaga jarak seraya berbagi begitu banyak.”
Laksmi Pamuntjak, Amba

Titon Rahmawan
“Aku tidak menghindari apa pun. Aku mencoba, aku mencari dan aku berusaha. Kadang menemukan, kadang tidak. Kadang berhasil, namun lebih sering gagal. Ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Tapi aku tidak berhenti. Kalau pun harus berhenti, hanya untuk memastikan bahwa aku akan tetap baik baik saja. Aku menikmatinya. Perjalanan ini, betapa pun berat selalu ada sisi yang menyenangkan. Apa pun yang sudah aku lalui, tak akan membuatku surut. Yang aku tahu pasti, aku merasa bahagia.”
Titon Rahmawan

“Bertemu dengan orang yang satu visi denganmu adalah sebuah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mempermudah perjalananmu menggapai mimpi”
Arief Subagja

Dian Nafi
“Tapi restu yang aku tunggu adalah ridho dari Ibu jika nantinya dalam perjalanan ini terjadi hal-hal yang kami tidak inginkan.”
Dian Nafi, Mesir Suatu Waktu

“kita bebas, berpikir bahwa kita lah pemeran utama,
kita bebas, bercumbu dengan siapa saja yang di sukai,
aku tak terbendung, kau tak tertahankan,

kita bebas, tak perlu saling mengintip.
lihat saja langit,awan yang berarak itu tetap sama,
jika akhir adalah permulaan bagi sesuatu yang baru untuk memulai.
mau kah kau melewati akhir itu?
kau tak perlu risau jika tak mampu, ini berat
kembali lah pada dia atau yang seperti dia.

aku taklukkan akhir itu, biar kau tau. aku bajingan yang benar-benar berbeda.!!!”
andra dobing

Titon Rahmawan
“# Dulu, Kini dan Waktu yang Telah Hilang

Seperti geletar semu yang kaukirimkan padaku lewat layar ponselmu, haruskah kusambut dengan rasa haru? Sebab dulu, senyummu adalah rembulan yang menumbuhkan cinta di dadaku. Tapi kini, ia tak lagi berseri seperti kelopak melati yang layu di ujung hari.

Aku berharap, mungkin masih akan datang lagi waktu yang akan menyambut kehadiranku seperti dulu. Seperti penyair remaja, yang berusaha keras menciptakan beribu ribu mimpi demi menghidupkan cinta yang telah lama mati. Cinta yang pernah jadi milik kita dan kemudian pergi entah kemana?

## Perjalanan, Harapan dan Mimpi yang Tak Pernah Terkubur

Tetapi masih kuingat perjalanan itu, yang mengantarkanmu kepadaku. Kepada ciuman musim penghujan yang menumbuhkan pokok pohon kol banda di halaman rumah. Masih serupa mimpi yang datang lagi menghampiri. Penuh, seperti lembut bibirmu yang lekat menempel di bibirku, akankah ia abadi? Tapi itu ternyata cuma ingatan sekilas saja.

Sungguh, betapa kita pernah jalan berdua. Dari pintu gerbang sekolah sampai ujung jalan terjauh dari kerinduan kita pada puisi puisi yang ingin kita tulis bersama. Pada lukisan hujan yang akan menghidupkan semua ingatan yang kemudian kita jalin menjadi sebuah novel atau mungkin juga bahtera. Tak sebesar milik nabi Nuh, tapi cukuplah ia mengantarkanmu ke negri jauh. Negri harapan, di mana mimpi itu tak akan pernah terkubur.

### Waktu yang Tiba Tiba Menua dan Mimpi yang Telah Mati

Lalu, siapa yang telah menua di antara kita? Cuma kol banda yang masih tegak kokoh di depan rumah.

Atau barangkali cuma mimpi, yang terlanjur melupakan semua kisah yang telah dirajutnya sendiri. Mimpi yang dulu pernah menyatukan kita dan lalu mati. Terkubur entah di mana?”
Titon Rahmawan

“berjarak, untuk melonggarkan hati yang sesak”
Dendi dalam Trave love ing

Rosli K. Matari
“Perjalanan, memang akan seperti ini
titik ke titik, berjeda tengah henti.

(Matahari Sudah Hampir Jatuh)”
Rosli K. Matari, Matahari Itu Jauh

“Engkau boleh saja membual tentang kaki telanjangmu
Yang telah menempuh jutaan mil.
Gaya kupu-kupu mu yang mengarungi laut penuh hiu,
Atau kebolehanmu memanjat tebing-tebing terjal
Dengan sepotong tali terikat di pinggangmu.

Namun jika kau tak pernah menjelajah ke dalam batinmu sendiri,
Engkau bagaikan tak pernah pergi ke mana pun.”
Desi Anwar, Romantic Journey: Notebook of a Traveller

“Bagiku Ares seperti itu. Sebuah perjalanan yang baru kusadari keberadaannya. Keberadaan yang sama pentingnya dengan ketiadaannya. Dia adalah paradoks.”
Devania Annesya, Queen: Ingin Sekali Aku Berkata Tidak

“Seseorang yang datang dalam perjalanan yang tengah dilalui, pastilah dihadirkan oleh Tuhan untuk sebuah alasan. Mereka dihadirkan untuk memberi pelajaran. Ketika kita tak cukup mampu untuk mencari kebaikan seorang diri, mereka diperkenalkan untuk bisa menjadi guru bagi kehidupan.”
Andy Sukma Lubis, Bait Cinta Sang Musafir

Dian Hartati
“baik-baiklah dalam perjalanan panjang
akan aku urai doa-doa
memenuhi penjuru langit”
Dian Hartati, Upacara Bakar Rambut

“Ia ingin berlari menghapus semua jejak
Namun perjalanan ini membuatnya mengerti
Meski kadang terasa sesak
Kini ia memilih berdamai dan menikmati”
Isyana G.

Heri Sugiarto
“Banyak hal yang dapat dipelajari di jalan dan tidak pernah diajarkan di sekolah formal manapun. Traveling adalah tentang pelajaran hidup untuk membuka mata mengamati dari perspektif yang berbeda, melihat dari sudut pandang yang bukan biasa digunakan.”
Heri Sugiarto, Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina Jilid 1

Heri Sugiarto
“Setiap orang bebas menentukan pilihannya dalam menjelajah dunia melalui cara yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan keterbatasannya masing-masing baik secara waktu, biaya, tenaga, kebiasaan serta faktor batas kenyamanan. Namun sejatinya pengalaman perjalanan yang telah dilalui akan berdampak pada berkembangnya kualitas kehidupan kita.”
Heri Sugiarto, Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina Jilid 1

“Dulu sekali, mungkin kita pernah berada di satu jalan, seiring berjalannya waktu kita sadar. Kita ini buta, buta akan takdir kita, pada akhirnya kita kehilangan arah. Aku meraba tanganmu yang tak juga tersentuh, entah di mana, ‘tak kutemukan, sehingga mungkin kusimpulkan kamu berjalan di jalanmu, aku pun demikian. Mungkin sebuah persimpangan telah memisahkan tapi kelak tidak ada manusia yang tahu. Dua jalan yang terpisah ini di mana akan bermuara. Aku pun tidak tahu akan sampai di sana atau lenyap di tengah jalan.”
Achmad Aditya Avery

Haryadi Yansyah
“Saya semakin paham jika melakukan perjalanan seorang diri, doing nothing di satu tempat tanpa ada orang yang menampik sungguh priceless.”
Haryadi Yansyah, Yatra & Madhyaantar

Heri Sugiarto
“Bersama siapapun kita berpetualang, traveling adalah salah satu sekolah dengan guru terbaik untuk menjadikan diri kita tumbuh menjadi manusia yang lebih baik.”
Heri Sugiarto, Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina Jilid 1

“Aku tidak pernah betul-betul pulang kerumah.
Aku hanyalah petualang tersesat.”
Niknik Gantini

Reza Nufa
“Bertahan hidup sudah menjadi kerja berat tanpa perlu mengejar-ngejar hal ideal, apalagi jika orang yang paling berminat membunuhmu adalah dirimu sendiri.”
Reza Nufa, Pulang ke Rinjani

Haryadi Yansyah
“Dan, tidur siang saat traveling bukanlah sebuah dosa. Begitulah sebuah perjalanan semestinya dilakukan dan dijalankan tanpa harus dikotak-kotakkan dengan berbagai anggapan yang dapat menjadi beban.”
Haryadi Yansyah, Yatra & Madhyaantar

Haryadi Yansyah
“Betapa, apapun bentuknya, pemujaan kepada Sang Pencipta, selalu saja menggulirkan getar-getar di dalam hati.”
Haryadi Yansyah, Yatra & Madhyaantar

Titon Rahmawan
“Masih adakah lagu yang ingin kau nyanyikan untukku, seperti desah suara angin yang sejuk dan membuatku terlena. Jemari tangan embun yang basah menari nari di atas rambutmu. Dan celoteh riangnya bergema di sela sela rerumputan jauh hingga ke tengah perkebunan tebu.

Sudah lama sekali rasanya kuingat kembali perasaan serupa itu. Seperti melupakan himpitan kemarau berdebu yang terlanjur menenggelamkan kita pada pecah tanah rengkah. Melumatkan perasaan perasaan yang dulu pernah membuat kita berdua mengecap rasa bahagia dalam sebongkah batok kelapa.

Ingin mengingat kembali manis perjalanan, bahwa kita tidak pernah sendirian. Bagiku, suaramu masih seperti dulu. Serupa ricik air dingin yang mengalir dari belik di perbukitan. Kicauan burung yang menghampiriku seperti desau angin yang berhembus dari hutan menerabas pokok pohon sengon dan dedaunan jati. Menyentuh seluruh pori pori tubuhku dengan kenangan dan kerinduan menyibak selimut mimpi yang merebak saat subuh dini hari.

Seperti hangat mentari yang turun ke bilik pemandian. Bening air sendang memeluk sepenuh tubuhku dengan cinta yang selamanya mengalir. Membawa kesenangan kecil, kegembiraan sederhana. Perasaan yang aku tahu, tak akan pernah pergi meninggalkan diriku.”
Titon Rahmawan

“Kita tidak akan pernah tau kesempatan apa yang akan kita dapatkan dalam hidup jika kita hanya menunggu. Dan perjalanan selalu menuntun manusia terhadap dua pilihan; memulainya atau tidak sama sekali.”
Rootsnunu

Titon Rahmawan
“Seperti mengulang frasa yang sama. Roda yang terus menerus berputar sebelum kemudian berhenti. Setiap perjalanan bukan lagi jarak dari diri sendiri. Pada waktunya semua orang akan mengerti. Demikian pula kita. Ada yang masih mencari, ada yang telah menemukan. Sisi lain dari diri sendiri. Menjadi yang terbaik atau tidak sama sekali. Meninggalkan jejak di atas pasir, menera tawa pada desau angin atau gelora ombak. Setiap peristiwa mengukir kenangan. Mungkin sedih mungkin juga bahagia. Walau pada akhirnya semua orang harus pulang.”
Titon Rahmawan