What do you think?
Rate this book
382 pages, Paperback
First published January 1, 2013
Sayangnya, standar pendidikan, apalagi belakangan, tertalu memuji otak kiri. Standar kepintaran anak diukur dengan angka-angka semata (pelajaran Matematika, pen.). Angka-angka yang entah kapan dipraktikkan. Maunya berbasis teknologi tapi praktiknya menghafal lagi-menghafal lagi. Sekarang dengan pemahaman akan realitas itu, saya jadi mengaerti, mengapa saya tidak tertarik dengan sekolah normal. Kecuali saat SD, karena dulu banyak sekali punya kawan. (hal. 290)
Terutama saya yang sejak kecil meyakini nilai rapor tidak akan pernah menentukan masa depan saya. Saya selalu yakin jauh di masa depan nanti akan ada ruang bagi orang-orang seperti saya. Orang-orang yang tidak terlalu suka dengan matematika. Hahaha” (hal. 291)